KPU

Kades dan TNI-Polri Sasar Pasar Tradisional, Antisipasi Peredaran Uang Palsu

Kades dan TNI-Polri Sasar Pasar Tradisional, Antisipasi Peredaran Uang Palsu

Kepala Desa (Kades) beserta TNI-Polri Desa Bukit Makmur SP3, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, menyasar pasar tradisional terkait peredaran uang palsu pada Minggu 16 April 2023.--(Sumber Foto: CW 1/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Kepala Desa (Kades) beserta TNI-Polri Desa Bukit Makmur SP3, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, menyasar pasar tradisional terkait peredaran uang palsu pada Minggu 16 April 2023.

BACA JUGA:Guru Honorer Lakukan Tindakan Asusila ke Siswa Laki-Laki, Ini jumlah Korbannya yang Capai Belasan Orang

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peredaran uang palsu yang dilakukan oleh pelaku kriminalitas di sekitar pasar Bukit Makmur SP3 Kabupaten Kaur.

BACA JUGA:Konflik Ahmad Dhani dan Once, Begini Fakta Perselisihan Keduanya Mulai Izin hingga Pembayaran Royalti

Terlebih mendekati Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, transaksi jual beli di Paar Tradisional meningkat.

BACA JUGA:Siap-siap cek Rekening! BLT Sembako Rp400.000 Kabarnya Segera Cair, Intip di Sini Selengkapnya

Suasana ramai dan kondisi padat berdesak desakan kadang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan baik pengedaran uang palsu hingga pelaku pencopetan.

BACA JUGA:Demi Gaji Perangkat Desa Dibayar 3 Bulan, Pemerintah Korbankan TPP ASN

Kades  Bukit Makmur Darsani mengatakan, Pemerintah Desa beserta TNI-Polri menghimbau kepada masyarakat khususnya pedagang dan pengunjung pasar agar  selalu waspada terhadap kejahatan peredaran uang palsu dan tindakan kriminalitas lainnya. 

BACA JUGA:Puluhan Prajurit TNI Diserang KKB, Kepastian Jumlah Korban Masih Ditelusuri

Apalagi saat ramai berdesak desakan  di pasar hal itu sangat rentan terjadi pencopetan.

BACA JUGA:Info Terkini! Segera Cek Daftar Penerima BLT Sembako Rp400.000 dan PKH Rp3.200.000

" Kami pemerintah Desa bersama TNI POLRI sengaja turun Kepasar untuk menghimbau agar selalu waspada dan teliti dalam menerima uang dari pembeli untuk meminimalisir peredaran uang palsu, selain itu  bagi pengunjung juga harus hati hati terhadap pelaku copet,” kata Kades.

BACA JUGA:Puluhan Prajurit TNI Diserang KKB, Kepastian Jumlah Korban Masih Ditelusuri

Sementara seorang pedagang baju Tarmizi (40) mengaku, selama 10 tahun berjualan belum pernah menerima uang palsu dari pembeli, namun secara fisik ia sudah tau membedakan uang palsu dan uang yang asli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: