Kinerja Keuangan BSI Solid, Pembiayaan Tumbuh Impresif Lebih 20 Persen

Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,97 persen.

Adapun pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan impresif dua digit yakni 20,15 persen secara yoy menjadi Rp213, 28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari NPF Gross di level 2,36 persen

 

Pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan meningkatnya aset BSI yang saat ini mencapai Rp313,25 triliun, tumbuh 15,47 persen secara yoy. 

BACA JUGA:BSI Bayar Zakat Lebih dari Rp173 Miliar, Meningkat 41,2 Persen

“Kinerja perseroan tumbuh lebih baik juga didukung oleh strategic response yang tepat dan front loading di awal tahun ini, sehingga semua segmen bisnis tumbuh dan meningkat secara pasti,” imbuh Hery.

 

Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp213,28 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp110,62 triliun, tumbuh 24,04 persen secara yoy. 

 

Disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun, tumbuh 17,29% secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp19,32 triliun, tumbuh 24,32 persen secara yoy.

 

Dengan aset yang tumbuh 15,47 persen secara yoy menjadi Rp313,25 triliun.BSI juga mencatat rasio keuangan yang solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Rasio ROE (Return of Equity) BSI sebesar 18,16 persen 

BACA JUGA:BSI Gelar Lomba Mewarnai Kaligrafi Tingkat TK di Islamic Center Masjid Raya Baitul Izzah

Sementara itu, rasio ROA (Return of Asset) sebesar 2,48 persen dan rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 69,65 persen. Per Maret 2023, jumlah customer based BSI mencapai 18,4 juta nasabah.

 

Sumber: