Apa Penyebab Anak Bisa Mengkonsumsi Narkoba? Begini Penjelasan Dokter Poli Narkoba RSKJ Bengkulu

Apa Penyebab Anak Bisa Mengkonsumsi Narkoba? Begini Penjelasan Dokter Poli Narkoba RSKJ Bengkulu

dr. Faisal Frida Putera, Dokter Jaga Poli Narkoba RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu.--(Sumber Foto: Tim/Betv).

BENGKULU, BETVNEWS - Narkoba adalah zat-zat alami maupun kimiawi yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh baik secara oral (minum, hirup, hisap, sedot) maupun secara injeksi/suntikan dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan dan perilaku seseorang. 

Menurut dr. Faisal Frida Putera, selaku dokter jaga di Poli Narkoba RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, penggunaan narkoba kini tidak hanya dilakukan orang dewasa dan remaja saja, namun juga sudah menjangkau anak yang di bawah umur yang masih bersekolah di Sekolah Dasar (SD).

Pengaruh lingkungan sekolah dan bermain turut berperan besar dalam terjerumusnya anak-anak ini kedalam dunia narkoba.

"Awalnya anak anak ini ditawari oleh kawan-kawannya untuk memakai narkoba, apabila menolak maka akan dikucilkan dari pergaulan mereka," terangnya.

Adapun jenis zat adiktif yang mereka konsumsi diantaranya adalah, lem Aibon, pil samkodin, dan pil dextro. Obat atau barang seperti lem ini mudah didapatkan karena dijual bebas di masyarakat.

"Anak Sekolah Dasar yang notabenenya belum memiliki penghasilan sendiri, mula-mula mengkonsumsi lem aibon dengan cara dihirup baunya sampai mabuk," ujar Faisal.

Tambah Faisal, ada perbedaan jenis narkoba yang dikonsumsi oleh anak-anak Sekolah Dasar dan yang telah beranjak remaja berdasarkan kelas ekonomi orang tuanya.

"Anak yang berasal dari strata ekonomi kelas menengah ke bawah biasanya mengkonsumsi narkoba seperti lem aibon, pil samkodin, dan pil dextro yang mudah ditemukan di pasaran dengan harga murah. Anak yang berasal dari kelas ekonomi atas atau berada, umumnya mengkonsumsi narkoba yang lebih tinggi kelasnya dan mahal, seperti: tembakau gorila, magic mushroom," tambahnya.

Tindak kriminal yang dilakukan oleh anak anak, banyak juga ditemukan oleh penyalahgunaan narkoba yang menyebabkan kecanduan, sehingga mereka berupaya mendapatkan barang haram tersebut bagaimanapun caranya.

"Karena belum memiliki penghasilan yang mapan, maka anak-anak ini akan membeli narkoba secara patungan, dan bila mereka telah kecanduan akan berusaha mendapatkan uang bagaimanapun caranya, bahkan sampai mencuri uang orang tuanya sendiri," ucapnya.

Peran keluarga sangat penting dalam mencegah seorang anak dan remaja terjerumus ke dalam narkoba. Rata-rata pasien yang mendapatkan penanganan, memiliki latar belakang yang serupa, seperti berasal dari keluarga broken home, kurang kasih sayang dari orang tua yang sibuk bekerja, dan kekerasan fisik yang dilakukan orang tua kepada anak.

Hal ini menyebabkan anak cenderung menjadi depresi dan tertutup lalu mencari pelarian dan kebahagiaan dari lingkungan luar rumah yang bisa membuatnya nyaman.  

"Orang tua harus memperhatikan dengan siapa dan lingkungan seperti apa anaknya bergaul. Lalu sisihkan juga cukup waktu untuk memberi perhatian kepada anak di masa tumbuh kembang fisik dan mentalnya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: