6 Busana dan Aksesoris Unik dalam Pernikahan Tradisional Jepang, Ada Pisau Kecil yang Punya Makna Mendalam

6 Busana dan Aksesoris Unik dalam Pernikahan Tradisional Jepang, Ada Pisau Kecil yang Punya Makna Mendalam

Kimono Jepang.--(Sumber Foto: Doc/BETV)

BACA JUGA:Tradisi Nyotaimori di Jepang, Perayaan Makan Sushi Bersama 'Wanita'

Miai dimulai ketika kedua anak muda itu memutuskan ingin bertemu. Pada zaman Edo, saat Miai, para pemuda mengunjungi rumah wanita, atau bisa juga menggunakan rumah Nakoudo. Wanita itu akan membawa manisan dan teh.

Selain itu, ada juga Ren'ai dimana pasangan yang akan menikah bertemu sendiri, tanpa melalui perjodohan atau perantara keluarga. Artinya, kedua calon mempelai bertemu dengan sendirinya serta membuat keputusan sendiri untuk saling mengenal dan menikah.

BACA JUGA:Inilah 4 Fakta Fugu, Ikan Beracun yang Jadi Makanan Khas Jepang

Setelah menemukan pasangan, maka tahap selanjutnya adalah Yuino. Yuino mirip dengan prosesi pertunangan. Dalam proses ini, tanggal yang baik untuk pernikahan akan dipilih. Sebelumnya, pria datang ke rumah wanita dengan membawa sake dan ikan. Negosiasi tanggal pernikahan dilakukan antara kedua mempelai dan keluarganya.

Selain itu dalam proses Yuino, ada tukar menukar hadiah yaitu uang dari laki-laki dan barang dari perempuan. Sebenarnya, tradisi ini sudah mulai jarang dilakukan, namun keluarga tetap berkumpul untuk bersilaturahmi.

BACA JUGA:Dikenal Sehat dan Awet Muda, Ternyata Ini 6 Rahasia Umur Panjang Orang Jepang

Busana dan Aksesoris Pengantin

Jika tanggal pernikahan telah ditentukan, maka para pihak mulai bersiap untuk melakukan upacara adat pernikahan. Ada beberapa barang pelengkap yang harus disiapkan oleh keluarga, baik untuk wanita maupun pria, dan digunakan selama ritual pernikahan.

1. Kimono

Persiapan pertama adalah gaun pengantin. Di Jepang, pakaian adat ketika melakukan suatu acara biasanya menggunakan kimono. Begitu juga di shinzen shiki, dimana kedua mempelai memakai kimono sebagai busana pernikahan mereka. Pria memakai kimono hitam dan wanita memakai putih.

BACA JUGA:Mengenal Kanamara Matsuri, Festival Alat Kelamin, Salah Satu Tradisi Sakral di Jepang

2. Watabushi

Selain mengenakan kimono, mempelai wanita menyembunyikan wajah mereka terlebih dahulu. Caranya dengan mengecat seluruh tubuh wanita dengan warna putih. Selain itu, mempelai wanita akan menggunakan wataboshi, yakni semacam kerudung untuk menutupi wajahnya.

BACA JUGA:6 Wisata Jepang Terpopuler, Tempat Paling Favorit di Negeri Sakura, Pernah Datang?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: