Kerajaan Megah di Nusantara yang Hilang, Majapahit Masih Jadi Misteri, Benar Ada di Mojokerto?

Kerajaan Megah di Nusantara yang Hilang, Majapahit Masih Jadi Misteri, Benar Ada di Mojokerto?

Ilustrasi. Kerajaan megah di Nusantara yang hilang, Majapahit masih jadi misteri, benar ada di Mojokerto?--(Sumber Foto: Doc/BETV)

Hingga akhirnya runtuh dan jejaknya tak dapat terbaca.

Walau sudah ada banyak bukti ditemukan tentang peninggalan keraton tersebut. Hanya saja, ada banyak perdebatan terkait awal hilangnya kerajaan.

BACA JUGA:Cerita Mistis, Sosok Berparas Cantik Ini Jadi Panglima Kerajaan Ratu Kidul! Siapakah Dia?

Tidak sekali atau dua kali saja pencarian dilakukan, bahkan sudah sejak seratus tahun lebih yang lalu. 

Para arkeolog baru menemukan reruntuhan batu-bata bekas bangunan serta jalan hingga galian masa kolonial.

Kitab Negarakertagama yang merupakan gubahan Empu Prapanca menyebutkan bangunan keraton Majapahit ini dikelilingi oleh tembok batu bata tebal dan tinggi yang memiliki warna merah.

BACA JUGA:Inilah Legenda Putri dari Kerajaan Sungai Serut Bengkulu, Bagaimana Sejarahnya?

Tidak hanya itu, kemegahan keraton juga tampak terlihat kompleks yang merupakan tempat peribadatan, kediaman raja, kediaman para pejabat pemerintah, hingga rumah para abdi dalem kerajaan.

Kemudian terdapat pendopo yang merupakan tempat pertemuan raja bersama para bawahannya dan bangunan khusus untuk pujangga kerajaan.

BACA JUGA:Keberadaan Suku Dayak, Tradisi serta Kehidupan Sehari-harinya, Ternyata Keturunan Kerajaan

Diketahui pula menurut seorang peneliti studi Jawa Kuno dan Sansekerta asal Belanda Amrit Gomperts menyebutkan bahwa bekas dari Istana Kerajaan Majapahit sudah menghilang sejak tahun 1816.

Hal tersebut disebabkan para pemburu pusaka di masa penjajahan sudah mengambilnya.

Di sisi lain, akibat sejumlah bencana alam inilah yang diduga menjadi latarbelakang lenyapnya Keraton Majapahit hingga tidak berbekas.

BACA JUGA:Legenda Putri Gading Cempaka dari Kerajaan Sungai Serut Bengkulu, Ini Sekilas Sejarahnya!

Terlebih pada situs sejarah di Trowulan yang hilang tersebut disebabkan adanya lahar yang menimbun keraton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: