Rumah Jadi Media Penggerak Terwujudnya Transisi Energi Bersih
Rumah menjadi salah satu media yang mampu menjadi agen penggerak dalam mewujudkan transisi energi bersih yang adil dan bekelanjutan. Senada dengan hal tersebut Drs. Ismail Harahap kepala sekolah SMK 2 Kota Bengkulu mengatakan bahwa isu transisi energi --(Sumber Foto: TIM/BETV)
BETVNEWS – Rumah menjadi salah satu media yang mampu menjadi agen penggerak dalam mewujudkan transisi energi bersih yang adil dan bekelanjutan.
Senada dengan hal tersebut Drs. Ismail Harahap kepala sekolah SMK 2 Kota Bengkulu mengatakan bahwa isu transisi energi bersih yang berkeadilan harus dibawa kerumah. Diterapkan di dalam keluarga dan juga disebarluaskan kepada masyarakat umum.
“Setelah pulang dari kegiatan ini, ilmu yang didapatkan mengenai transisi energi bersih harus dibawa dan disampaikan ke keluarga serta diterapkan,” tegas Ismail.
Pernyataan ini disampaikan pada saat kegiatan sosialisasi Sekolah Energi Bersih #2 di SMKN 2 kota Bengkulu, pada hari Kamis tanggal 12 Oktober 2023.
Ditengah serangan krisis iklim yang 40% diakibatkan oleh penggunaan batubara, Sekolah Energi Bersih #2 secara terus menerus melakukan aksi penyebarluasan informasi tentang ancaman krisis iklim dan isu transisi energi bersih.
Tidak dapat dipungkiri bahwa isu ini belum menjadi isu yang dipahami dan diamini oleh seluruh kalangan masyarakat. Sedangkan faktanya, saat ini kita semua merupakan korban dari krisis iklim.
Sehingga krisis iklim dan transisi energi menjadi sebuah isu yang eksklusif. Hal ini dibuktikan dengan hanya kelompok–kelompok tertentu saja yang berlawan seperti kelompok terdampak langsung energi kotor, aktivis lingkungan serta sekelompok akademisi.
Untuk dapat mempercepat perlawanan terhadap energi kotor dan krisis iklim, artinya isu ini harus menjadi isu bersama. Semua lembaga harus ambil peran, sehingga mampu memukul mundur krisis ikilm.
Salah satunya adalah keluarga, karena keluarga merupakan institusi terkecil yang permanen dalam melakukan fungsi sosialnya kerena terbentuk oleh ikatan genetik dan emosional satu dengan lainya. Sehingga mampu menanamkan suatu nilai secara permanen dan terus menerus.
Pentingnya keluarga dalam proses perluasan kesadaran karena menurut Sunaryo (2004) faktor yang mempengaruhi perilaku manusia salah satunya adalah genetik. Dimana pola prilaku keluarga dapat di turunkan kepada anggota keluarga serta akan diperkuat dengan kebiasaan yang terjadi di dalam rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: