Mayat Pemuda Kepahiang Ditemukan Membusuk Tergantung di Pohon Jengkol

Mayat Pemuda Kepahiang Ditemukan Membusuk Tergantung di Pohon Jengkol

Salah satu warga Desa Embong Sido, Kecamatan Bermani Ilir, ditemukan tewas tergantung di tengah perkebunan kopi pada Jumat 22 Maret 2024. Penemuan mayat warga atas bama Carles (23) itu menghebohkan warga karena ditemukan dalam keadaan badan yang sudah me--(Sumber Foto: Hendri/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Salah satu warga Desa Embong Sido, Kecamatan Bermani Ilir, ditemukan tewas tergantung di tengah perkebunan kopi pada Jumat 22 Maret 2024.

Penemuan mayat warga atas bama Carles (23) itu menghebohkan warga karena ditemukan dalam keadaan badan yang sudah menghitam dan busuk, mengeluarkan bau tidak sedap serta keluar belatung dari tubuhnya.

BACA JUGA:Pejabat Pemkab Mukomuko dan Kepala Sekolah Dimutasi

Adapun mayat pemuda ditemukan pertama kali oleh Ipriadi, seorang petani yang hendak balik dari kebun.

Saat melintasi tempat kejadian perkara, dirinya mencium bau busuk yang sangat menyengat.

BACA JUGA:Koin Kuno Melati Rp500 1992 Masih Diburu dan Laku Rp5 Juta Per Keping, Cek Cara Jualnya Di Sini

Kemudian setelah menemukan sumber bau tidak sedap tersebut, disitulah Ipriadi melihat sesosok mayat laki-laki tergantung dengan leher terikat berada di atas pohon jengkol.

"Korban ditemukan sekitar pukul 14:00 WIB  warga yang hendak balik ke dusun untuk menjual sahang," kata Fauzi, Kades Embong Sido.

BACA JUGA:BPBD Provinsi Bengkulu Imbau Pemudik Waspada Lintasi Jalur Rawan Longsor

Keterangan Kades, pemuda 23 tahun itu nekat mengakhiri hidup diduga depresi, lantaran perceraian kedua orang tuanya dan tinggal selama ini bersama sang nenek.

"Kalau selama ini, korban dinilai baik dan cukup berbaur dengan masyarakat. Namun motif korban nekat mengakhiri hidupnya dugaan sementara lantaran depresi," lanjut Kades.

Sementara itu, Ipda Pipin Nurkolis KBO Reskrim Polres Kepahiang menerangkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Hanya saja keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.

"Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan  membuat pernyataan. Namun proses penyelidikan akan kita lanjutkan," kata Ipda Pipin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: