Menarik Perhatian Dunia! Ini Misteri Geologi Mata Sahara, Fenomena Lingkaran Raksasa di Tengah Gurun
Ilustrasi. Misteri Geologi Mata Sahara, fenomena lingkaran raksasa di Tengah Gurun.--(Sumber Foto: Tim/BETV)
BETVNEWS - Ada banyak misteri unik di dunia, termasuk yang satu ini yakni Mata Sahara. Fenomena yang terjadi di tengah Gurun dan menjadi wisata menarik masyarakat dunia, lalu apa itu Mata Sahara?
Mata Sahara disebut juga dengan Struktur Richat yang merupakan fenomena geologis menakjubkan dan berasal dari Gurun Sahara, Mauritania, Afrika Barat Laut.
BACA JUGA:6 Fakta Fenomena Supermoon 1 Agustus, Ternyata Bakal Terjadi Dua Kali dalam Sebulan
Fenomena tersebut menjadi perhatian banyak orang, pasalnya misteri unik ini menampilkan lingkaran besar yang bentuknya seperti mata di tengah Gurun Sahara. Sehingga menjadi daya tarik beberapa ilmuan sedari puluhan tahun silam.
Dilansir dari berbagai sumber, NASA sudah memperkirakan luas diameternya sepanjang 50 km yang ada di Mauritania. Hal ini menjadi pusat perhatian di hamparan gurun yang tak mempunyai ciri khas.
Bentuknya yang seperti mata inilah, kemudian fenomena geologi tersebut diberi julukan The Eye of Sahara atau 'Mata Sahara'. Kemudian, pertama kali 'Mata Sahara' ditemukan pada 1960-an oleh seorang astronot Gemini di tengah Gurun Sahara.
Sejumlah ahli geologi kemudian mempercayai, bahwa 'Mata Sahara' disebut juga dengan Strukur Richat, yang mana sebagai kawah tubrukan yang begitu besar.
BACA JUGA:Kerajaan Megah di Nusantara yang Hilang, Majapahit Masih Jadi Misteri, Benar Ada di Mojokerto?
Namun, ada yang menyebutkan dan masih dipercaya sebagian orang, bahwa struktur itu sebenarnya merupakan sisa kota Atlantis yang menghilang.
Hal ini seperti dijelasakan Plato, bahwa bentuknya seperti lingkaran serupa tanah. Tapi hingga kini belum terdapat bukti kuat, yang menyatakan bahwa Mata Sahara sebagai keberadaan Atlantis.
Jika dilihat dari atas langit, pemandangan pada fenomena itu akan terlihat seolah kawah dengan tumbukan besar yang luas.
BACA JUGA:Misteri Ikan Paus yang Menelan Nabi Yunus, Benarkah Masih Hidup Sampai Sekarang?
Studi lanjutannya menyebutkan bahwa di dalam batuan sedimen yang membentuk kawah itu pun menunjukkan adanya pembentukan sejak zaman Proterozoikum akhir, antara 1 miliar sampai 542 juta tahun silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: