Periode Januari-April, Dinkes Kota Bengkulu: DBD 183 Kasus, Flu Singapura Nihil

Periode Januari-April, Dinkes Kota Bengkulu: DBD 183 Kasus, Flu Singapura Nihil

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mengungkapkan data kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan flu Singapura selama periode Januari hingga April 2024 di Kota Bengkulu.--(Sumber Foto: CW/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota BENGKULU mengungkapkan data kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan flu Singapura selama periode Januari hingga April 2024 di Kota BENGKULU.

Dari data yang didapatkan dari Dinkes Kota Bengkulu pada Kamis 2 Mei 2024, sejauh ini belum ada laporan dari rumah sakit atau masyarakat mengenai adanya pasien yang terjangkit flu Singapura.

BACA JUGA:KPU Seluma Rekrut 606 Anggota PPS untuk Pilkada 2024, Pendaftaran Dibuka Hari Ini

"Meskipun belum ada kasusnya, namun masyarakat harus selalu menjaga imunitas tubuh. Kita harus selalu mengawas diri dari penyakit tersebut, mengingat cuaca yang sering berubah sewaktu-waktu yang tidak menentu," ujar Sri Martiana Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Ahmad Hijazi di Partai Golkar atau Nasdem, Rohidin Mersyah: Dia Penasehat di Nasdem

Sementara untuk penyakit DBD, total kasus per Januari-April mencapai 183 kasus. Dimana di bulan April sendiri tercatat ada 21 orang yang terjangkit demam berdarah (DBD).

Untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus ini, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu terus berupaya mensosialisasikan cara mencegah gigitan nyamuk demam berdarah.

"Kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu khususnya agar selalu menerapkan 3M, menguras, mengubur, dan menutup," ucap Sri Martiana.

BACA JUGA:Dinas TPHP Provinsi Bengkulu: Bantuan Replanting Sawit Tahun 2025 Naik, Jadi Rp60 Juta per Hektar

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat selalu melakukan pencegahan secara mandiri. Sebab upaya fogging dari pemerintah belum bisa sepenuhnya memberantas nyamuk DBD.

"Saya berharap masyarakat bisa mengerti dalam menyikapi hal ini, saya sendiri mengakui bahwa fogging itu sendiri berbahaya apabila terhirup terkhusus anak-anak. Jadi kami memohon kepada seluruh masyarakat bisa membantu untuk mengantisipasi ini dengan mandiri," sambung Sri Martiana kepada BETVNEWS.

BACA JUGA:Tok! 30 Kursi DPRD Rejang Lebong 2024-2029 Ditetapkan, Ini Data Lengkapnya

Dinas Kesehatan Kota Bengkulu juga menyampaikan kepada masyarakat untuk memperhatikan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk DBD, seperti di belakang pintu tempat menggantungkan pakaian. Karena nyamuk DBD sendiri tidak di tempat-tempat yang kumuh atau kotor.

"Selalu memperhatikan tempat-tempat di sekeliling rumah, nyamuk DBD itu bersarang biasanya di tumpukan pakaian belakang lemari atau di belakang pintu. Walaupun nyamuk DBD itu sendiri setelah menggigit dia akan mati, tetapi kita harus tetap waspada di tempat-tempat tersebut," tutup Sri Martiana. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: