dempo

Sebelum Beranjak Pergi, Kenali Budaya Kerja di Jepang Ini, Salah Satunya Punya Waktu Lebih Lama

Sebelum Beranjak Pergi, Kenali Budaya Kerja di Jepang Ini, Salah Satunya Punya Waktu Lebih Lama

Ilustrasi. Sebelum beranjak pergi, kenali budaya kerja di Jepang ini, salah satunya punyak waktu lebih lama.--(Sumber Foto: Pexels/Olia Danilevich)

Hal tersebut akan berlaku untuk jam kerjamu, yang dianggap tepat waktu bila kamu tiba sebelum dimulainya rapat sekitar 10 menit lebih awal dari waktu yang ditentukan.

2. Jam kerja panjang

Jangan heran, bila Jepang merupakan negara yang punya jam kerja terpanjang di dunia. Meskipun begitu, jam kerja tersebut menjadi masalah yang signifikan sehingga menyebabkan "karoshi" yang diterjemahkan sebagai "kematian karena terlalu banyak bekerja".  

Survei dari Kementrian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang menyebutkan hampir seperempat perusahaan Jepang punya karyawan penuh waktu yang telah tercatat lebih dari 80 jam lembur dalam waktu satu bulan, ditambah 12 persen karyawan melanggar batas 100 jam.

BACA JUGA:5 Fakta Menarik Tradisi Minum Teh di Jepang, Sudah Ada Sejak Sebelum Zaman Edo dan Membudaya hingga Kini

Jam tambahan tersebut sering kali tak dibayar. Tidak hanya itu saja, banyak dari pekerja Jepang yang terkenal tidak mengambil bagian cuti berbayar sebab takut merepotkan sesama rekan kerjanya. 

Namun, adanya penerbitan Undang-Undang baru yang berlaku pada 2019 lalu, hal tersebut membuat orang-orang Jepang sudah mulai dapat memperoleh pembatasan jam kerja.

3. Ruang kerja terbuka

Beberapa sikap orang Jepang lebih menekankan pada keharmonisan di antara karyawan hingga meluas ke desain kantor, yang mana meja akan dikelompokkan berdasarkan tim. 

Selain itu, Jepang sendiri punya struktur kantor terbuka atau patuhi-seido, sehingga dapat menciptakan ikatan maupun keterbukaan untuk berkomunikasi pada rekan kerja saat bekerja.

BACA JUGA:Jalan-jalan Yuk! 10 Tempat Wisata Terpopuler Jepang, Lihat Keindahan Alam Negeri Sakura

4. Sistem senioritas

Tidak hanya itu saja, di Jepang juga menerapkan sistem senioritas. Dengan kata lain senpai dan kohai yang berarti "senior" dan "junior". Sistem hierarki tersebut menembus semua hubungan yang ada di masyarakat Jepang, tidak hanya di tempat kerja saja.

Seorang senior (senpai) biasanya untuk seseorang yang lebih tua dan sudah berpangkat lebih tinggi, atau orang tersebut telah lama berada di perusahaan.

Dengan sistem hierarki itu, menentukan segala macam aturan tidak tertulis dalam suatu budaya kerja Jepang, hal tersebut termasuk kamu yang duduk di meja rapat. Sehingga akan dinilai, bagaimana kamu berperilaku di pesta minum-minum, maupun dengan tingkat kesopanan apa yang perlu digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: