7 Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak, Salah Satunya Terlalu Memanjakan

Kesalahan pertama yang sreingkali dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak mereka adalah dengan tidak menjadi panutan yang baik bagi anak padahal orang tua merupakan panutan pertama bagi mereka. 

BACA JUGA:Orang Tua Perlu Tahu, Ini 4 Tipe Parenting pada Anak, Sering Lakukan yang Mana?

Semestinya, sebagai panutan, orang tua harus senantiasa mencontohkan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan sebisa mungkin menghindari perilaku yang buruk. 

Beberapa perilaku itu bahkan seringkali tidak disadari, namun nantinya akan ditiru oleh anak-anak. 

Perilaku tersebut seperti berteriak, membanting barang atau sesuatu saat marah, suka memukul, malas, membuang sampah sembarangan dan juga sikap-sikap buruk lainnya. 

BACA JUGA:Mengenal Parenting Style dalam Pola Asuh Anak, Simak Penjelasan Psikolog Klinis RSKJ Soeprapto Bengkulu

Jika orang tua melakukan hal-hal seperti ini, maka jangan sampai heran jika anak juga akan meniru hal tersebut.Maka dari itu, jadilah panutan yang baik untuk anak-anak agar mereka juga memiliki sikap yang baik pula. 

2. Terlalu Mengkritik

Kesalahan lainnya yang seringkali tidak disadari adalah terlalu mengkritik anak. Padahal siapapun merasakan jika dikritik habis-habisan tidak meninggalkan perasaan atau kesan yang nyaman. 

BACA JUGA:Berkenalan dengan 4 Gaya Parenting dalam Mengasuh Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Jika orang tua seringkali memberikan kritikan pada anak, maka hal tersebut akan membuat anak menjadi bosan saat mendengarkan kritikan ornag tua dan justru membuat anak menjadi semakin sulit untuk diatur. 

Namun hal ini tidak lantas berarti anak tidak boleh di kritik sat mereka melakukan kesalahan. Anak tetap perlu dikritik jika mereka salah, namun sebaiknya gunakan bahasa yang halus agar tidak menyakiti perasaannya. 

BACA JUGA:5 Cara Ungkap Isi Hati Anak Agar Lebih Terbuka, Salah Satunya Jangan Menghakimi

3. Membanding-bandingkan Anak

Tidak sedikit orang tua yang membanding-bandingkan anak mereka dengan anak lainnya dengan tujuan untuk memotivasi anak agar dapat mengubah sikapnya. 

Sumber: