Dorong Masyarakat Manfaatkan Lahan Tidur, Gubernur Tanam Padi Gogo di Desa Kahyapu Enggano
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama masyarakat dan rombongan, melakukan penanam padi Gogo di Desa Kahyapu Kecamatan Enggano, Sabtu 25 Mei 2024.--(Sumber Foto: Abdu/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Dalam agenda kunjungan di Pulau Enggano Kabupaten BENGKULU Utara, Gubernur BENGKULU Rohidin Mersyah didampingi Damren 041/Gamas Brigjen TNI Rachmad Zulkarnaen bersama masyarakat dan rombongan, melakukan penanam padi Gogo di Desa Kahyapu Kecamatan Enggano, Sabtu 25 Mei 2024.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama masyarakat dan rombongan, melakukan penanam padi Gogo di Desa Kahyapu Kecamatan Enggano, Sabtu 25 Mei 2024.--(Sumber Foto: Abdu/BETV)
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Tinjau Irigasi Jebol dan Lahan Sawah Baru di Desa Kaana Enggano
Diungkapkan Gubernur Rohidin Mersyah, penanaman padi gogo di lahan tidur milik masyarakat ini merupakan upaya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan tersebut.
Lahan tidur sendiri merupakan lahan pertanian yang sudah tidak digunakan selama lebih dari dua tahun.
Pihaknya pun akan menyiapkan bibit padi gogo bagi masyarakat yang nantinya ingin melakukan penanaman di lahan milik mereka.
BACA JUGA:Tiba di Enggano, Gubernur Rohidin Langsung Tinjau Desa Banjarsari
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama masyarakat dan rombongan, melakukan penanam padi Gogo di Desa Kahyapu Kecamatan Enggano, Sabtu 25 Mei 2024.--(Sumber Foto: Abdu/BETV)
"Kita mulai membuat sebuah gerakan penanaman di lahan tidur. Ini kita pusatkan di Desa Kahyapu sebagai pemicu masyarakat supaya lahan jangan sampai dibiarkan seperti ini karena itu bisa dimanfaatkan untuk menanam padi," tutur Rohidin Mersyah.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Dorong Penerapan UU Desa Nomor 3 Tahun 2024 di Provinsi Bengkulu
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama masyarakat dan rombongan, melakukan penanam padi Gogo di Desa Kahyapu Kecamatan Enggano, Sabtu 25 Mei 2024.--(Sumber Foto: Abdu/BETV)
Di kesempatan yang sama, Kepala Desa Kahyapu Alamsyah menjelaskan, untuk di Desa Kahyapu sendiri memang tidak memiliki bendungan maupun irigasi untuk persawahan dan hanya memanfaatkan curah hujan untuk berladang.
Untuk lahan sawah cetak, di Desa Kahyapu sejauh ini terdapat berkisar 40 hektare lahan persawahan milik masyarakat.
"Persawahan ini tidak ada irigasi dan hanya mengandalkan curah hujan. Untuk sawah kita itu sekitar 40 hektare. Meskipun ada sawah cetak, masyarakat sini ada juga yang punya lahan padi darat," tutur Alamsyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: