Masalah BBM Subsidi di Bengkulu Berlarut-larut, Pertamina Beri Alasan yang Tidak Masuk Akal
BBM Subsidi masih ditemukan kosong dibeberapa SPBU, salah satunya di Km 6,5 pada Kamis malam 15 Agustus 2024.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
“Tidak ada keluhan dari pengusaha yang menyatakan ketidakmampuan untuk menebus kuota BBM,” ujar Donni.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Shampo Antiketombe Terbaik, Ampuh Halau Ketombe Menjauh!
BACA JUGA:Benarkah Ketombe Menular? Cek Fakta dan Mitos Soal Ketombe Ini dan Ketahui Jawabannya!
Sebelumnya, Region Manager Retail Sales Sumbagsel, Awan Raharjo, menjelaskan bahwa pendangkalan kolam Pelabuhan Pulau Baai mengakibatkan kapal pengangkut BBM tidak bisa bersandar di dermaga pipa penyaluran, sehingga kapasitas kapal yang masuk ke Terminal BBM Pulau Baai terpaksa dikurangi dari 4.500 ton menjadi 1.500 ton.
“Kondisi abrasi di Pelabuhan Pulau Baai menyebabkan pendangkalan yang parah. Kapal dengan bobot 4500 ton tidak dapat berlabuh lagi dan harus mengurangi bobot menjadi 1500 ton,” tambah Awan.
Awan juga mengungkapkan adanya kerusakan pada salah satu pipa di Depot Pulau Baai yang menghambat penyaluran BBM.
Pertamina kini mengandalkan pipa alternatif untuk penyaluran darurat.
“Saat ini, penyaluran BBM di Depot Pulau Baai menghadapi dua kendala utama: kerusakan pada salah satu pipa dan pendangkalan. Kami mengoptimalkan pipa lain untuk penyaluran darurat,” jelas Awan Raharjo.
Sementara itu, Komite BPH Migas, Halim, menegaskan bahwa tidak ada pengurangan pasokan BBM di Bengkulu.
Dia telah memantau situasi di SPBU dan memastikan stok BBM tetap terjaga dengan baik di seluruh wilayah kabupaten dan kota.
“Saya sudah memeriksa dan memonitor situasi di SPBU. Berdasarkan sistem terintegrasi, stok BBM di seluruh kabupaten dan kota tetap terjaga. Tidak ada pengurangan pasokan dari Pemerintah maupun Pertamina,” jelas Halim.
Abdul Halim menambahkan bahwa antrean panjang di SPBU belakangan ini disebabkan oleh panic buying oleh masyarakat akibat pola pendistribusian harian yang terbagi menjadi dua kali pengantaran.
“Ada kendala di terminal yang menyebabkan pasokan terganggu. Kami memitigasi dengan mengambil dari Lubuk Linggau dan Teluk Kabung yang jaraknya lebih jauh, sehingga memakan waktu. Ada yang datang pagi dan malam. Jika dihitung dalam 24 jam, pasokan masih dalam keadaan normal seperti hari-hari sebelumnya,” jelas Abdul Halim.
Abdul Halim juga menambahkan bahwa kemungkinan kekurangan stok BBM di Bengkulu disebabkan oleh penggunaan BBM oleh kendaraan luar daerah.
Mengingat Bengkulu merupakan jalur perlintasan atau karena ketidakmampuan pengusaha untuk menebus kuota karena pembelian BBM dari SPBU dilakukan dengan sistem deposit (bayar dulu).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: