Kematian Bayi di Kota Bengkulu Capai 83 Kasus, Dinkes Imbau Ibu Periksa Kehamilan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Jhoni Haryadi Thabrani--(Sumber Foto: Ajeng/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Kesehatan Kota BENGKULU mencatat angka kematian bayi dari Januari hingga November 2024 mencapai 83 kasus.
Sebanyak 7 kasus terjadi pada bayi usia 0-28 hari, sedangkan 10 kasus lainnya terjadi pada bayi berusia 28 hari hingga 11 bulan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Jhoni Haryadi Thabrani, mengimbau masyarakat, khususnya ibu hamil, untuk rutin memeriksakan kandungan sejak awal kehamilan hingga melahirkan.
Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, bidan, atau dokter yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Baru 8 UMKM Kuliner di Kota Bengkulu Daftar Sertifikasi Halal
BACA JUGA:Ide Resep Membuat Makanan Olahan Semangka, Kamu Perlu Coba di Rumah
"Pemantauan kesehatan ibu hamil sangat penting untuk memastikan kesehatan bayi sejak dalam kandungan. Kekurangan gizi, kelelahan, atau anemia pada ibu hamil dapat memengaruhi kondisi bayi sehingga berisiko menyebabkan kelainan atau kesehatan yang kurang optimal," jelas Jhoni.
Ia juga menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap bayi setelah dilahirkan. Menurut Jhoni, bayi di bawah usia dua tahun, terutama tahun pertama, termasuk kelompok rentan dan membutuhkan perhatian lebih dalam hal gizi, perawatan, dan pengawasan kesehatan.
Faktor utama penyebab kematian bayi, kata Jhoni, meliputi kurangnya kontrol kehamilan, kekurangan gizi, perilaku ibu yang kurang sehat seperti merokok, serta pola asuh bayi yang kurang tepat.
"Demam menjadi salah satu keluhan paling umum pada bayi. Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan asupan gizi dan menjaga kondisi kesehatan anak secara optimal," tambahnya.
BACA JUGA:Tokoh Jaringan Santri Indonesia dan Kader PAN Dempo Xler Kompak Dukung Paslon Romer
BACA JUGA:Ide Resep Membuat Makanan Olahan Semangka, Kamu Perlu Coba di Rumah
Sementara itu, terkait pernikahan usia dini, Jhoni memastikan bahwa Kota Bengkulu telah mengantisipasi hal tersebut melalui kerja sama lintas sektor.
Hal ini berhasil menekan kasus pernikahan usia muda yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: