Kuota Pupuk Subsidi Bengkulu 2025: Urea 33.725 Ton, NPK 48.344 Ton

BENGKULU, BETVNEWS – Provinsi BENGKULU akan menerima alokasi pupuk bersubsidi sebesar 33.725 ton untuk jenis urea dan 48.344 ton untuk pupuk NPK pada tahun 2025.

Alokasi ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 644/PTS/SN.30/M/11/2024 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi di Sektor Pertanian Tahun 2025.

Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alat Mesin Pertanian (Alinstan) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Destriana, menyampaikan bahwa pupuk bersubsidi ini diharapkan mampu mendukung produktivitas pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.

"Kami berharap para petani dapat memanfaatkan pupuk subsidi ini untuk mendukung produktivitas pertanian. Program ini diharapkan membantu petani meningkatkan hasil panen sekaligus mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Bengkulu," ujar Destriana.

BACA JUGA:Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Imbau Petani Manfaatkan Program Asuransi Usaha Tani Padi

BACA JUGA:Dinas TPHP Bengkulu Anjurkan Petani Gunakan Pupuk Organik Cair untuk Pertanian Berkelanjutan

Dinas TPHP Provinsi Bengkulu terus berupaya memastikan penyaluran pupuk bersubsidi ini tepat sasaran dan menjangkau petani yang membutuhkan.

Langkah tersebut bertujuan agar program pemerintah ini memberikan dampak nyata bagi peningkatan produksi pertanian.

"Kami berkomitmen memaksimalkan penyaluran pupuk bersubsidi, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh petani. Upaya ini menjadi bagian dari dukungan kami terhadap keberlanjutan sektor pertanian di Bengkulu," tambah Destriana.

Dengan alokasi yang telah ditetapkan, pemerintah berharap sektor pertanian di Bengkulu dapat terus tumbuh dan berkembang.

BACA JUGA:Dinas TPHP Bengkulu Ingatkan Petani Waspada Hama dan Penyakit Padi di Musim Hujan

BACA JUGA:Dinas TPHP Klaim Harga Kopi Robusta dan Arabica di Provinsi Bengkulu Sangat Baik

Pupuk subsidi memainkan peran penting dalam membantu petani menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas panen, serta menjaga stabilitas hasil pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

Sumber: