Persawahan Rawan Kekeringan dan Banjir, Petani di Desa Sarimulyo Butuhkan Sistem Irigasi

BENGKULU, BETVNEWS - Puluhan hektar lahan persawahan di Desa Sarimulyo, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, menghadapi masalah serius akibat buruknya sistem irigasi.

Para petani di wilayah ini harus bergulat dengan kondisi ekstrem, mulai dari kekeringan parah saat musim kemarau hingga banjir yang melanda setiap musim hujan

BACA JUGA:Kejari Panggil 105 Kades di Kepahiang, Ini Sebabnya

Lahan sawah di Sarimulyo kini ibarat tadah hujan, saat kemarau kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah. 

Namun, ketika hujan turun, air justru melimpah hingga membanjiri area persawahan dan menghambat musim tanam mereka.

Toha, petani setempat mengatakan bahwa setiap musim hujan, air selalu meluap dan membanjiri sawah yang membuat mereka terpaksa menunda musim tanam hingga air surut.

BACA JUGA:Kejati Bengkulu Selamatkan Kerugian Negara Rp6,4 Miliar di 2024

Masalah serupa terjadi saat musim kemarau. Petani di Sarimulyo kerap menghadapi kekeringan karena irigasi yang tersedia tidak mampu memenuhi kebutuhan air untuk puluhan hektar area persawahan. 

Upaya menggunakan sumur bor yang tersedia pun belum maksimal karena kapasitasnya terbatas.

BACA JUGA:Bakamla RI Tanam 750 Pohon dan Bersihkan Pantai Zakat Bengkulu

Sebagai alternatif, para petani terpaksa menggunakan pompa untuk mengambil air dari sungai ssindur, yang lokasinya cukup jauh dari persawahan. Hal ini menambah beban mereka, baik dari segi waktu maupun biaya.

"Sumur bornya ada, tapi sudah tidak berfungsi. Lahan ini awalnya, lahan gambut. Jadi, irigasi air sebenaranya sebagai solusi untuk mengairi sawah. Kalau saat ini lahan persawahan kami setiap hujan deras banjir, kalau kemarau ya kekeringan," ujar petani di Sari Mulyo. 

BACA JUGA:Laznas BMH Perwakilan Bengkulu Raih Penghargaan Pengelolaan Keuangan Terbaik

Petani Sarimulyo berharap pemerintah memberikan perhatian serius terhadap persoalan irigasi ini. 

Sumber: