Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu: Literasi Berperan dalam Penguatan Karakter
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd, menegaskan bahwa peningkatan literasi memiliki korelasi yang erat dengan penguatan karakter masyarakat.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi BENGKULU, H. Meri Sasdi, M.Pd, menegaskan bahwa peningkatan literasi memiliki korelasi yang erat dengan penguatan karakter masyarakat.
Menurutnya, rendahnya kemampuan literasi dapat memicu berbagai dampak negatif, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat.
"Literasi tidak hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan pengolahan informasi yang mendukung pembentukan karakter kuat dan keterampilan kritis," ujar H. Meri Sasdi dalam sebuah kesempatan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd, menegaskan bahwa peningkatan literasi memiliki korelasi yang erat dengan penguatan karakter masyarakat.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BACA JUGA:Pencarian Hari Ketiga, Korban Tenggelam di Pantai Pulau Baai Akhirnya Ditemukan
Ia menambahkan, di negara-negara berkembang, terdapat korelasi negatif antara rendahnya tingkat literasi dengan tingginya angka kemiskinan.
Studi menunjukkan bahwa individu dengan kemampuan literasi rendah cenderung memiliki pendapatan stagnan sepanjang hidup mereka.
Hal ini menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi masyarakat global, termasuk Indonesia, dalam upaya menciptakan bangsa yang maju.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pohon Bambu Tutupi Badan Jalan Liku 9 Kepahiang-Bengkulu, Lalin Lumpuh
Masalah rendahnya minat baca dan literasi di Indonesia masih menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, pemerintah menjadikan gerakan literasi sebagai agenda nasional untuk mendukung pembangunan pendidikan dan kebudayaan.
Literasi menjadi pilar penting dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan.
BACA JUGA:1.260 Guru di Kota Bengkulu Telah Terima TPG Triwulan IV
"Penguasaan kemampuan literasi dan penguatan pendidikan karakter adalah keterampilan yang harus dimiliki siswa abad ke-21. Hal ini penting untuk mencetak generasi emas 2045 yang mampu bersaing di tingkat global," tegasnya.
Literasi, lanjut H. Meri Sasdi, berperan besar dalam membangun keterampilan penalaran, pemahaman sosial, serta pengembangan karakter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: