DLH Kota Bengkulu Terapkan Teknologi Pirolisis untuk Kelola Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah DLH Kota Bengkulu, Rusman Efendi.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu terus berinovasi dalam pengelolaan sampah plastik guna mengurangi dampak pencemaran Lingkungan.
Salah satu terobosan yang tengah dikembangkan adalah penerapan teknologi pirolisis, yang mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar. Langkah ini diumumkan pada Rabu, 12 Februari 2025.
BACA JUGA:Antisipasi KMP Pulo Tello Docking, 6 Mobil Tangki BBM dan Gas Elpiji 3 Kg Dikirim ke Pulau Enggano
Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah DLH Kota Bengkulu, Rusman Efendi, menyatakan bahwa pengelolaan sampah kini tidak bisa hanya mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Kita tidak bisa terus bergantung pada TPA di setiap daerah. Idealnya, sampah yang masuk ke TPA harus seminimal mungkin, terutama sampah residu yang sudah tidak dapat diolah kembali," ujar Rusman.
BACA JUGA:Oknum Mengatasnamakan Yayasan MBG di Seluma Pungut Biaya Rp500 untuk Rekrut Karyawan
Sebagai bentuk implementasi, DLH Kota Bengkulu saat ini menjalin kerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa).
Organisasi ini berencana memindahkan alat pengolahan sampah plastik, termasuk jenis sterofoam dan kantong plastik, ke Kota Bengkulu.
BACA JUGA:KMP Pulo Tello Melakukan Docking Selama 17 Hari, Transportasi ke Pulau Enggano Terbatas
"Dengan teknologi pirolisis ini, sampah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar yang lebih bermanfaat. Alat ini memungkinkan limbah plastik diubah menjadi energi yang dapat digunakan," tambah Rusman.
BACA JUGA:UMKM di Kota Bengkulu Wajib Kantongi NIB untuk Mendapatkan Gas LPG 3 Kg
Rencananya, alat pirolisis akan ditempatkan di TPA Bengkulu, yang berdekatan dengan sumber utama sampah plastik. Selain itu, akan ada petugas khusus yang bertugas menyortir sampah plastik sebelum memasuki proses pirolisis.
Diharapkan, inisiatif ini dapat mengurangi volume sampah plastik yang berakhir di TPA serta memberikan nilai ekonomis melalui hasil pengolahan bahan bakar yang dihasilkan.
(Jalu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: