Update PROGRAM BETV Terbaru

Ikuti terus update terbaru program betv beken dengan klik tombol dibawah ini.

Peningkatan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Bengkulu Pengaruhi Penilaian Lomba Kota Sehat

Peningkatan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Bengkulu Pengaruhi Penilaian Lomba Kota Sehat

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Nelli Hartati, S.KM, M.M.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Kota BENGKULU menghadapi tantangan serius dalam penilaian lomba Kota Sehat tingkat nasional akibat peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2024.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Nelli Hartati, S.KM, M.M, mengungkapkan bahwa kondisi ini berpotensi mengurangi nilai yang diberikan oleh panitia lomba

"Jika AKI dan AKB meningkat, maka nilai yang diberikan oleh panitia Lomba Kota Sehat tingkat nasional adalah nol. Tahun lalu, kita berhasil meraih penghargaan Wistara, namun tahun ini kami khawatir akan turun karena faktor tersebut," jelas Nelli, Selasa 4 Maret 2025.

BACA JUGA:Bupati Teddy Rahman Pelajari Soal Utang Proyek Fisik dan Tunggakan BPJS Pemkab Seluma

Nelli menambahkan, bahwa Pemerintah Kota Bengkulu berkomitmen untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan secara langsung ke kantor-kantor, terutama bagi pegawai yang sedang hamil.

"Alhamdulillah, di bulan Februari 2025, angka kematian ibu dan bayi di Kota Bengkulu tercatat nihil atau tidak ada kasus," ungkap Nelli dengan optimisme.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis di Kota Bengkulu Tetap Berjalan Saar Ramadhan 1446 H

Namun, data dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menunjukkan bahwa pada tahun 2024, terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Desember 2024, tercatat 4 kasus kematian ibu dan 82 kasus kematian bayi di bawah usia 11 bulan.

Angka ini menunjukkan kenaikan 25% untuk kematian ibu dan 26,2% untuk kematian bayi dibandingkan tahun 2023.

BACA JUGA:Tokoh Presidium Harap Bupati dan Wabup Terpilih Bawa Perubahan dan Kemajuan untuk Kabupaten Seluma

“Dari 100% persalinan, hanya sekitar 20% yang memerlukan tindakan medis. Sebisa mungkin, diupayakan persalinan normal untuk mengurangi risiko komplikasi pada kehamilan berikutnya,” tambah Nelli.

Peningkatan kematian bayi di Kota Bengkulu sebagian besar disebabkan oleh persalinan prematur. Bayi yang lahir kurang dari usia kandungan 28 minggu sering mengalami masalah karena paru-paru mereka belum matang.

BACA JUGA:Helmi Hasan dan Danrem 041/Gamas Bengkulu Bahas Pembangunan dan Ketahanan Pangan

Nelli menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan ibu dan bayi. Upaya ini melibatkan keluarga, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta jajaran pelayanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: