Kasus DBD di Kota Bengkulu Naik Signifikan Imbas Kondisi Cuaca

Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota BENGKULU mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam dua bulan terakhir.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat bahwa sejak Februari 2025, jumlah kasus DBD mencapai 22 kasus, meningkat dibandingkan dengan Januari 2025 yang hanya 13 kasus.
BACA JUGA:BI Bengkulu Buka Layanan Penukaran Uang hingga 27 Maret, Maksimal Rp4,3 Juta per Hari
Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, menyebut bahwa kondisi cuaca yang kerap diguyur hujan menjadi faktor utama meningkatnya kasus DBD di kota ini.
"Iklim dan cuaca saat ini sangat mendukung perkembangan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD," ujarnya.
BACA JUGA:Ini OPD Mitra Komisi di DPRD Seluma Terbaru
Dalam pernyataannya, Joni mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan.
"Kami himbau masyarakat untuk tetap melakukan 3M, yaitu menutup, menguras, dan menimbun. Ini penting untuk memberantas sarang nyamuk," ungkap Joni.
Ia menekankan pentingnya menguras bak mandi setidaknya seminggu sekali, menutup tempat-tempat penampungan air, serta mengubur barang-barang yang tidak terpakai agar tidak menjadi tempat penampungan air hujan.
BACA JUGA:Ini Kata Bupati Seluma Soal Kades dan Perangkat Lulus PPPK Tahap 1
Joni juga menambahkan bahwa nyamuk Aedes aegypti lebih suka bertelur di air bersih, sehingga penting bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Satu ekor nyamuk bisa bertelur 200-300 butir. Jika tidak diatasi, jumlahnya bisa meningkat dengan cepat," jelasnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Keamanan, Walikota Bengkulu Imbau Setiap RT Pasang CCTV
Meskipun umur nyamuk hanya berkisar antara 21 hingga 30 hari, Joni mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan tidak mengabaikan langkah-langkah pencegahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: