Perusahaan Tambak Udang di Desa Genting Juar Bantah Karyawannya Tewas Akibat Tersengat Listrik

Perusahaan Tambak Udang di Desa Genting Juar Bantah Karyawannya Tewas Akibat Tersengat Listrik

Perusahaan Terbuka (PT) Maju Tambak Sumur (MTS) di Desa Genting Juar, Kecamatan SAM, Seluma membantah, karyawan yang tewas saat bekerja disebabkan tersengat listrik pada Kamis sore 14 Maret 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.--(Sumber Foto: Julyan/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Perusahaan Terbuka (PT) Maju Tambak Sumur (MTS) di Desa Genting Juar, Kecamatan SAM, Seluma membantah, salah satu karyawan yang tewas saat bekerja disebabkan tersengat listrik pada Kamis sore 14 Maret 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.

Pihak perusaahaan juga membantah korban tewas di sekitar mesin penyedot air laut.

BACA JUGA:Pemkab Seluma Pastikan Utang ke BPJS Segera Dibayarkan

Ketut Sudikerta selaku pihak dari pwrusahaan mengatakan, perusahaan memastikan korban ketika itu sedang bekerja memasang dinamo kincir air dan listrik belum dialirkan. 

Diungkapakannya, kronologis kejadian bermula saat almarhum Demen (33) yang merupakan Kepala Lapangan Mekanik Bagian Kelistrikan warga asal Desa Genting Juar, Kecamatan Semidang Alas Maras, sedang memasng dinamo kincir dari kolam tambak B-7 dan A-8.

Karena masih dalam proses persiapan bibit, maka arus listrik belum disalurkan.

BACA JUGA:Soal Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK, Bupati Seluma Tetap Ikuti Aturan Menpan RB

"Untuk kondisi saat ini masih dalam proses persiapan bibit, karena listrik PLN belum kita alirkan. Kalau kronologis kemarin kebetulan almarhum lagi mempersiapkan kincir, jadi masih dalam proses pemasangan dynamo. Itu pun setelah kejadian listrik memang belum terpasang, jadi melihat peristiwa kemarin kami juga belum bisa menyimpulkan," cerita Ketut.

BACA JUGA:Oknum PPPK Seluma Terdakwa Begal Payudara Jalani Sidang Tuntutan pada 18 Maret

Menurut saksi yakni rekan korban bernama Herianto, sekaligus orang pertama kali yang menemukan Demen, mengatakan saat itu dirinya bersebelahan kolam dengan korban di blok A8 memasang dinamo kincir air sekitar pukul 14.00 WIB. 

Kemudian rekan korban ketika itu sedang mengecek di panel di blok B8 dan B9. Sedangkan korban tengah memasang dinamo kincir didalam kolam A8.

Tiba-tiba rekannya mendengar suara pelampung terkena kincir, kemudian rekannya mendekati kolam A8 dan mendapati korban dalam keadaan tengkurap di air dan mengeluarkan busa mulutnya. 

BACA JUGA:Walikota Bengkulu: PTT di 2026 Harus Gunakan Pihak Ketiga

"Saat kejadian sekitar pukul 15.00 WIB, waktu itu saya sebelahan kolam sama almarhum. Kami tahunya pas mendengar suara pelampung terkena kincir, langsung kami dekati korban sudah tengkurap di kolam dan mengeluarkan busa di mulutnya dan masih bernafas," terang Herianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: