Insentif Ramadan untuk Petani Desa Air Tenam, Hasil dari Upaya Menumbuhkan Hutan

Direktur KKI Warsi, Adi Junedi, saat menyerahkan insentif kepada petani Air Tenam.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Ramadan tahun ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Desa Air Tenam, BENGKULU Selatan. Sebanyak 26 petani di desa ini menerima insentif dengan total lebih dari Rp130 juta atas upaya mereka dalam menumbuhkan hutan melalui program Baby Tree.
Selain itu, seluruh kepala keluarga di desa ini juga menerima paket Ramadan senilai Rp 200.000 yang berasal dari hasil hutan melalui program Pohon Asuh.
Kedua program yang digagas oleh KKI Warsi ini merupakan bagian dari skema penguatan Perhutanan Sosial yang bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
BACA JUGA:Plt Direktur Utama Bank Bengkulu Akan Evaluasi Seluruh Pegawai Hasil Rekrutmen Tahun 2024
Program Baby Tree adalah sebuah inovasi dalam skema Perhutanan Sosial yang memberikan insentif kepada petani atas upaya mereka menumbuhkan hutan. Sejak dua tahun lalu, 26 petani di ujung Provinsi Bengkulu ini berkomitmen untuk menanam kembali hutan di sekitar desa dengan tanaman produktif.
Tanaman yang ditanam meliputi buah-buahan dan tanaman bernilai ekonomi seperti durian, jengkol, dan pinang. Untuk merawat tanaman yang diibaratkan sebagai "bayi" ini, petani diberikan insentif sebesar Rp 70.000 per batang. Insentif dibagikan dalam empat tahap pencairan selama tiga tahun, yaitu setelah penanaman, serta pada tahun pertama, kedua, dan ketiga.
"Insentif ini merupakan bukti nyata bahwa menumbuhkan hutan dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Setiap petani yang menerima insentif ini telah berkontribusi dalam menjaga ekosistem hutan Desa Air Tenam dengan komitmen terhadap bibit yang telah mereka tanam dua tahun lalu," kata Direktur KKI Warsi, Adi Junedi, saat menyerahkan insentif kepada petani Air Tenam.
BACA JUGA:Sekda Seluma Larang ASN Gunakan Kendaraan Dinas untuk Mudik Lebaran Keluar Daerah
Pada tahun kedua setelah penanaman, berdasarkan pemantauan dan pendataan yang dilakukan, bibit yang ditanam telah tumbuh dengan baik. Dari 9.829 bibit yang berhasil ditanam, sebanyak 9.150 bibit tumbuh dengan baik, menghasilkan tingkat pertumbuhan bibit sebesar 93,04%.
Wansah, salah satu petani yang menanam pohon terbanyak, menerima insentif sebesar Rp 25 juta pada Ramadhan ini. Insentif tersebut berasal dari dua lokasi taman yang dikelola olehnya.
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Jalan Pangeran Natadirja, Seorang Mahasiswa Tewas Terlindas Truk Fuso
"Rasanya seperti mimpi, ada uang sebanyak ini yang diberikan kepada kami. Ini menjadi pengobat sekaligus penyemangat perjuangan kami selama dua tahun merawat 1.740 bibit yang telah kami tanam di lahan seluas 5,8 ha," kata Wansah setelah menerima insentif tahap kedua.
Desa Air Tenam mengelola perhutanan sosial seluas 1.269 ha dengan skema Hutan Kemasyakatan dan 408 ha dengan skema Hutan Tanaman Rakyat. Beberapa kawasan hutan di daerah ini telah kehilangan tutupan hutan akibat aktivitas masa lalu, sementara sebagian lainnya masih kaya akan keanekaragaman hayati, dengan berbagai jenis pohon dan satwa dilindungi. Kawasan yang telah terbuka dikelola oleh masyarakat melalui program Baby Tree, sementara kawasan yang masih rimbun dikembangkan melalui program Pohon Asuh.
BACA JUGA:Ini Pandangan Kepala Perwakilan BI Terkait Deflasi di Bengkulu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: