Rifai Tajudin dan 3 Pedomannya: Ikhtiar Menjadi Pemimpin yang Transparan, Akuntabel dan Humanis

BENGKULU, BETVNEWS – Ketika masalah datang bertubi-tubi, harapan masyarakat selalu tertuju pada satu titik terang pemimpin. Di Bengkulu Selatan, titik terang itu mulai menunjukkan sinarnya dalam sosok Rifai Tajuddin Wakil Bupati yang kini kembali mencalonkan diri sebagai Bupati dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) mendatang.

Bukan tanpa alasan Rifai melangkah. Sejumlah permasalahan yang hingga kini masih membayangi kabupaten ini menjadi panggilan tanggung jawab yang tak bisa ia abaikan.

Dimulai dari konflik lahan antara masyarakat dan perusahaan kelapa sawit, ancaman bencana alam, rumah tidak layak huni yang menghimpit warga miskin, hingga ketidakjelasan nasib para honorer semuanya belum menemukan jawaban yang pasti.

BACA JUGA:Bantu Cerahkan Kulit hingga Kurangi Jerawat, Ini Manfaat Buah Pisang untuk Kecantikan Kulit Wajah

“Saya melihat langsung bagaimana masyarakat kita masih berjuang untuk kebutuhan dasar mereka. Ini bukan hanya soal kebijakan, tapi soal keberpihakan,” ujar Rifai.

Menyusuri Luka di Tengah Masyarakat

Jika kita berjalan ke pelosok desa di Bengkulu Selatan, akan terlihat wajah-wajah yang memendam harapan. Seorang ibu rumah tangga yang tinggal di rumah semi permanen di tengah rawan longsor.

Seorang guru honorer yang sudah mengabdi lebih dari 10 tahun tanpa kejelasan status. Atau petani kecil yang berhadapan dengan pagar-pagar besi perusahaan besar.

Realitas itu yang menurut Rifai, tak bisa lagi disikapi dengan retorika semata. Dibutuhkan keberanian untuk mengubah.

“Terkadang ada hal-hal yang harus kita korbankan demi rakyat. Bahkan beberapa aturan perlu dibuka ruang diskusi kembali, agar tidak justru menyulitkan masyarakat,” ucapnya.

BACA JUGA:Buah Persik Aman Dikonsumsi, Cek Manfaatnya di Sini! Dipercaya Dapat Menjaga Kesehatan Kulit

Tiga Pedoman Seorang Rifai

Dalam langkahnya menuju kursi nomor satu di Bengkulu Selatan, Rifai mengusung tiga nilai utama yang menjadi pedomannya: transparan, akuntabel, dan humanis.

Transparansi, menurutnya adalah fondasi kepercayaan.

Sumber: