Wabah Jembrana di Seluma Meluas: 181 Sapi Terjangkit, 45 Dipotong Paksa
Wabah Jembrana di Seluma Meluas: 181 Sapi Terjangkit, 45 Dipotong Paksa--(Sumber Foto: Jul/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Seluma mencatat jumlah kasus penyakit jembrana pada sapi jenis Bali terus mengalami peningkatan.
Hingga awal Juli ini, total sapi yang terpapar penyakit tersebut mencapai 181 ekor.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 105 ekor sapi dinyatakan sembuh, 8 ekor mati, dan 45 ekor lainnya terpaksa dipotong paksa. Sementara itu, 26 ekor sapi masih menjalani perawatan intensif.
"Untuk saat ini totalnya sudah 181 ekor. Yang sembuh ada 105 ekor, yang mati 8 ekor, dan yang dipotong paksa sebanyak 45 ekor. Sisanya, sekitar 26 ekor masih dalam perawatan," ujar Kepala Dinas Pertanian Arian Sosial melalui Kabid Peternakan Seluma, Hendry Aritonang.
BACA JUGA:Wagub Bengkulu Santuni Anak Yatim di Enggano dan Bahas Rencana Pembangunan
BACA JUGA:Direktur PDAM Bengkulu Kembalikan Uang Rp2 Miliar, Kuasa Hukum: Bentuk Itikad Baik
Hendry menjelaskan bahwa tingginya kasus Jembrana disebabkan oleh maraknya lalu lintas keluar-masuk sapi dari luar daerah yang tidak melalui prosedur karantina secara ketat.
Sapi yang terinfeksi dapat membawa virus Jembrana dan menularkannya ke wilayah baru, terutama karena virus ini juga bisa menyebar melalui perantara seperti lalat.
"Selain itu, minimnya kebersihan kandang juga menjadi faktor penyebaran virus jembrana," jelasnya.
Ia menambahkan, penyebaran kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Sukaraja, khususnya di Desa Sumber Arum, Bukit Peninjauan I, Padang Pelawi, dan Padang Kuas.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Kantor Pos Bengkulu, Kejati: Tersangka Dipastikan Lebih dari 1 Orang
BACA JUGA:Kamu Suka Begadang? Waspada Ada 7 Dampak Buruk Bagi Kesehatan Lho, Tak Percaya? Cek Aja Disini!
Di Kecamatan Air Periukan, kasus tertinggi ditemukan di Desa Lokasi Baru dan Pasar Ngalam. Sementara di Kecamatan Lubuk Sandi, kasus ditemukan di Dusun Minggir Sari, Desa Tumbuan.
Dinas Pertanian terus mengimbau para peternak untuk meningkatkan kebersihan kandang serta memperketat lalu lintas ternak yang masuk ke wilayah mereka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

