MUKOMUKO, BETVNEWS - Universitas Terbuka menggelar acara peresmian Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Kabupaten Mukomuko pada Rabu Pagi 23 November 2022.
Kegiatan ini dihadiri oleh Warektor 4 Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Universitas Terbuka, Direktur Universitas Terbuka Bengkulu, Wakil Bupati Mukomuko, Ketua DPRD Mukomuko, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Tokoh masyarakat, bank mitra UT, dan undangan lainnya.
BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Gelar 'CB150X City Fun Challenge'
Disampaikan Rahmat Budiman, Wakil Rektor 4 Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Universitas Terbuka, bahwa kantor Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Kabupaten Mukomuko ini merupakan kantor ke 76 dari seluruh Indonesia.
Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 134 untuk kependidikan dan 765 mahasiswa non kependidikan, sehingga jumlah total adalah sebanyak 899 mahasiswa.
BACA JUGA:Peluncuran Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Kepahiang
Rahmat Budiman berharap, peresmian kantor SALUT tersebut dapat menunjang keberlangsungan Universitas Terbuka di Kabupaten Mukomuko.
"Kita berharap dengan diresmikannya kantor SALUT di Kabupaten Mukomuko ini, dapat memfasilitasi masyarakat dan mahasiswa terkait dengan Universitas Terbuka. Serta semoga kedepannya Universitas Terbuka di Kabupaten Mukomuko bisa berkembang lebih pesat lagi," jelas Rahmat.
BACA JUGA:Cetak Sejarah, Andi Gilang Pebalap Astra Honda Juara Asia SS600
Sementara Wakil Bupati Mukomuko Wasri menyampaikan, Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi peresmian kantor Sentra Layanan Universitas Terbuka ini.
Wabup juga berharap peresmian kantor SALUT ini dapat memajukan Universitas Terbuka yang ada di Kabupaten Mukomuko.
BACA JUGA:Update Korban Gempa Cianjur Capai 268 Orang
"Mengingat kondisi geografis Kabupaten Mukomuko yang jauh dari Kota Bengkulu, maka peresmian kantor ini sangat penting. Semoga dapat mempermudah masyarakat Kabupaten Mukomuko yang akan menempuh pendidikan tinggi," jelas Wabup.
Disampaikan M Ali Saftaini Ketua DPRD Mukomuko, salah satu kendala yang membuat masyarakat ragu untuk mengirim anaknya kuliah di luar yaitu karena jarak dan keadaan ekonomi.
BACA JUGA:Euforia Usai Kalahkan Argentina, Arab Saudi Umumkan Hari Libur Nasional