BACA JUGA:Adu Kambing Ibu-ibu Vs Pemuda, Ini Pemicunya
Lalu rakyat Bengkulu dengan pemimpin Pangeran Jenggalu akhirnya menyerang pasukan Inggris yang ada di Ujung Karang.
Kemudian Benteng Marlborough pun berhasil dikuasai mereka, sehingga Inggris dipaksa untuk meninggalkan Bengkulu.
BACA JUGA:Ini Resep Kue Bawang Renyah, Simple, dan Enak Bisa Dibuat di Rumah
Adanya peristiwa tersebut inilah hingga sekarang diperingati sebagai hari jadi Kota Bengkulu.
Selain itu, pada 1824-1942 kawasan Bengkulu sepenuhnya berada pada kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda.
BACA JUGA:Uji Kompetensi Selesai, Pemkab Kaur Beri Sinyal Mutasi Pejabat
Pada 1868 Belanda baru mendirikan Administrasi kolonialnya dengan sungguh-sungguh di Bengkulu.
Belanda berupaya untuk membangkitkan kembali hasil produksi rempah-renpah yang sudah lama menurun, sehingga ekonomi Bengkulu membaik dan Kota Bengkulu berkembang.
BACA JUGA:Cek di Sini! 6 Ciri-ciri Seseorang Jago Berpura-pura Bahagia
Selanjutnya, Belanda menjadikan Bengkulu sebagai residentie terpisah dari Sumatera Selatan pada 1878.
Lalu kota kecil Bengkulu dijadikan sebagai pusat Pemerintahan Gawes Bencoolen.
Belanda akhirnya kalah dari Jepang pada 1942, mulailah masa penjajahan oleh Jepang selama kurang lebih 3 tahun.
BACA JUGA:Terapkan 5 Kebiasaan Ini Saat Pagi, Biar Otak Fresh Sepanjang Hari
Di masa Pemerintahan Jepang dan revolusi fisik Kota Bengkulu inilah menjadi ajang pertempuran sebagai memperebutkan dan mempertahankan sebuah kemerdekaan.
Sehingga tidak sedikit dari putra terbaik Bengkulu pun gugur. Fisik Kota Bengkulu pada masa revolusi tersebut menjadi tempat kedudukan bagi Gubernur Militer Sumatera Selatan yang saat itu Gubernurnya yakni DR. AK. Gani.