BENGKULU, BETVNEWS,- Masyarakat di Kabupaten Seluma, tepatnya di Desa Sukasari, Kecamatan Air Periukan, mengeluhkan hasil panen kelapa sawit atau yang dikenal dengan istilah musim ngetrek yang anjlok.
BACA JUGA:Terkuak! Tetangga Nyaris Jadi Korban, Berikut 13 Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs
Bukan hanya itu sana, petani juga mengaku harga TBS Sawit di pabrik juga mengalami penurunan.
BACA JUGA:Bersifat Opsional, Simak 3 Fakta Cuti Bersama Imlek 2023
Selain hasil panen ngetrek, cuaca musim penghujan juga membuat petani kesulitan, terutama saat distribusi hasil panen.
BACA JUGA:Moge Dilarang Masuk Tol, Ini Sanksi Hukumnya
Anum Satrio, salah satu pengepul TBS Sawit di Desa Sukasari mengatakan, kondisi ini sudah terjadi dalam kurun waktu 1 Minggu.
BACA JUGA:Gong Xi Fa Chai! Ini 8 Istilah yang Kerap Muncul Saat Perayaan Imlek
Biasanya, dalam 1 Hektare (Ha) hasil panen sawit mencapai 600-700 kilogram per Hektare (Ha) namun kini hanya 200-300 kilogram per Hektare (Ha).
BACA JUGA:Proses Pencarian Korban Hanyut Dilanjutkan, Ini Rencananya
Ditambahkannya, selain dari hal tersebut, untuk harga TBS pun juga mengalami penurunan.
BACA JUGA:Maling Gasak 2 Unit Sepeda Motor Mahasiswa, Begini Kronologisnya
Harga sebelumnya sebesar Rp1.950,- per kilogram, kini harga TBS sawit menjadi Rp1.900,- per kilogram.
BACA JUGA:Kapolri Gelorakan Semangat Persatuan-Kesatuan Saat Tutup Porseni NU
"Kalau untuk 1 Minggu ini, harga sawit sudah turun lagi mas. Bahkan, selain harga buah sawit yang turun, pendapatan buah hasil panen pun juga ikut turun, turunnya jauh," ujarnya (Minggu 22 Januari 2023).