BACA JUGA:6 Tips Liburan Smart, Tetap Hemat dan Bijak Mengatur Keuangan
Selain itu, dampak buruk juga akan terjadi pada penontonnya. Terlbih jika penontonnya adalah anak-anak.
Anak-anak akan mendapatkan tontonan yang tidak mengedukasi dan berpotensi membuat anak-anak menirukan adegan dalam siaran langsung tersebut.
BACA JUGA:AHMBS 2023: Cari Pelajar Kreatif, Peduli dan Percaya Diri
Selain itu, siaran langsung mandi lumpur juga akan memperngaruhi penonton lainnya untuk melakukan hal serupa agar mendapatkan uang. Mereka akan menjadikan konten mandi lumpur sebagai mata pencaharian.
Sebagian orang menganggap hal tersebut merupakan pekerjaan yang setara dengan pengemis karena hanya bergantung pada pemberian gift dari penonton.
Oleh sebab itu, muncul istilah pengemis online terkait dengan aktivitas live mandi lumpur tersebut.
BACA JUGA:Malas Masuk Kerja, Pejabat Ini Dapat Surat Cinta
Sementara dalam kehidupan berbudaya dan bermasyarakat, mengemis adalah salah satu hal yang mencederai norma dan budaya.
Video yang menampilkan perilaku yang tidak pantas dapat mempengaruhi pandangan masyarakat tentang nilai dan norma yang benar.
BACA JUGA:Ada Temuan Baru dalam Korupsi Dana Desa, Jaksa Hitung Ulang Kerugian Negara
Selain itu, tindakan yang berbahaya bagi kesehatan seperti mandi lumpur dalam video TikTok dapat memicu perilaku negatif dan berbahaya bagi masyarakat.
Pemerintah dan juga pengembang TikTok harus bekerja sama untuk memerangi penyalahgunaan TikTok yang marak terjadi demi mendapatkan uang.
BACA JUGA:Geledah RSUD, Jaksa Amankan Puluhan Karung Isi Dokumen dan Laptop
Pemerintah harus menegakkan hukum terhadap tindakan ilegal yang dilakukan oleh pengguna TikTok.
Sementara itu, pengembang TikTok harus memperkuat mekanisme pengawasan dan pengendalian atas konten yang diunggah ke aplikasi ini, sehingga dapat mencegah penyalahgunaan TikTok yang merugikan.