Saat masuk SD, diharapkan anak siap menerima pelajaran membaca, menulis hingga berhitung.
BACA JUGA:RSKJ Gelar Sosialisasi Pelayanan VCT, TB MDR, dan KIA KB
Martini Nur Pratiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis RSKJ Soeprapto Bengkulu menambahkan, ada banyak hal yang diperhatikan walaupun secara intelektual anak sangat baik, tetapi jika masih di bawah usia 6 tahun, secara mental pada usia tersebut anak belum siap mengikuti kegiatan terstruktur dengan aturan yang tegas.
Usia 6 tahun, kegiatan bermain masih sangat mendominasi keseharian anak. Dikhawatirkan berpengaruh dalam minat belajarnya.
Selanjutnya usia 6 tahun ke bawah, kebanyakan anak belum mampu fokus pada 1 aktifitas untuk jangka waktu yang panjang, berpotensi membuat anak cepat merasa bosan.
Apa yang harus dipersiapkan orang tua sebelum anak masuk SD?
Ia menerangkan, orang tua juga diminta untuk mempersiapkan anak jika anak sudah siap masuk SD. Berikan gambaran tentang sekolah, dorong percaya diri anak, rasa peduli, dan melatih emosi.
Berikan gambaran tentang sekolah, tentang bagaimana kegiatan belajar, bertemu teman baru, suasana baru dan lainnya. Ceritakan dengan bahasa sehari-hari yang digunakan agar anak mudah memahaminya. Hindari bahasa yang membuat anak merasa khawatir.
Orang tua juga bisa mengajak buah hati untuk jalan-jalan, bertemu saudara, dan lainnya. Selanjutnya melatih anak untuk mampu melakukan hal-hal sederhana di rumah tanpa bantuan orang tua.
Kemudian untuk melatih rasa peduli, orang tua juga bisa mengajak anak untuk berbagi dan memberikan bantuan kecil agar anak merasa dihargai dan menunjukkan rasa hormat, perhatian pada orang lain.
BACA JUGA:Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Membuka Pelayanan Gerai Vaksin Covid 19 Gratis
Lantas bagaimana jika anak belum berusia 6 tahun namun memiliki kemampuan untuk masuk SD?
Martini Nur Pratiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog mengungkapkan ada 2 tes tersedia di Poli Psikologi RSKJ Soeprapto Bengkulu untuk menjawab pertanyaan tersebut.