BENGKULU, BETVNEWS - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (Bimtek SPP-TIK) di Provinsi Bengkulu pada 22-26 Mei 2023.
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (Bimtek SPP-TIK) di Provinsi Bengkulu pada 22-26 Mei 2023. --(Sumber Foto: Tim/BETV)
Bimtek tersebut bertujuan untuk memberikan penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi kepada pengelola perpustakaan, dengan harapan dapat meningkatkan layanan perpustakaan dan menghasilkan produk bernilai tambah serta daya saing yang memberikan keunggulan kompetitif bagi masyarakat.
BACA JUGA:Optimis! Targetkan Pengelolaan Kearsipan dan Perpustakaan Optimal
Konsultan Perpusnas RI, Herman Sahuri mengatakan, dalam pelaksanaannya, Bimtek SPP-TIK di tingkat provinsi diselenggarakan oleh Perpusnas RI, khusus untuk para pengelola perpustakaan yang menjadi penerima Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di tahun anggaran berjalan. Bimtek ini dilaksanakan selama bulan Mei hingga Juni 2023, di 30 provinsi yang terbagi menjadi 4 batch dengan durasi kegiatan selama 5 hari.
"Peserta Bimtek SPP-TIK Tahun 2023 mencakup 1.238 sumber daya manusia perpustakaan dari 450 perpustakaan desa, 136 perpustakaan kabupaten/kota, dan 33 perpustakaan provinsi. Bimtek ini didesain untuk memperkuat kemampuan pengelola perpustakaan dalam mengevaluasi pilihan kebijakan dan mengimplementasikan program TPBIS secara efektif," kata Herman (Senin 22 Mei 2023).
BACA JUGA:Tingkatkan Minat Baca Melalui Mobil Perpustakaan
TPBIS merupakan paradigma terbaru dalam transformasi perpustakaan, yang fokus pada Knowledge Transfer atau transfer pengetahuan. Dalam TPBIS, perpustakaan tidak lagi hanya menjadi gudang buku yang sepi pengunjung, namun didorong untuk berkegiatan dengan melibatkan masyarakat dan pihak-pihak lain yang dapat mendorong peningkatan literasi dan kualitas hidup masyarakat.
"Kami mengimplementasikan TPBIS secara unik, di mana setiap daerah di Indonesia termasuk Bengkulu memiliki tingkat kebutuhan akan literasi dan potensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perpustakaan desa berperan sebagai wadah pembelajaran sepanjang hayat bagi masyarakat di lingkungan terkecilnya, dengan melaksanakan fungsinya sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat setempat," sambung Herman.
BACA JUGA:Dapat DAK, Gedung Perpustakaan Daerah di Kepahiang Segera Dibangun
Seperti diketahui, hingga tahun 2022, sebanyak 33 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan telah melaksanakan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dengan dukungan APBN melalui Perpusnas RI. Pada bulan Februari 2023, program TPBIS telah direplikasi di lebih dari 1.205 desa di 26 provinsi dengan sumber anggaran APBD dan/atau sumber lain. Tahun ini, sebanyak 450 perpustakaan desa/kelurahan dari 136 kabupaten.
BACA JUGA:Pembangunan Gedung Perpusda Seluma 3 Lantai Selesai Akhir Tahun Ini
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi MPd melalui Kepala Bidang Pengelolahan Arsip, Ibrahim Daud mengapresiasi kegiatan Bimtek SPP-TIK yang dilaksanakan oleh Perpusnas. Semoga kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas dan efisiensi pengelolaan perpustakaan di Provinsi Bengkulu.