Hal itu diungkapkan Andi dalam Podcast Aksi Nyata berjudul 'Tren Kicau Burung Kian Populer, Sekedar Hobi atau Bisnis', pada Rabu 31 Mei 2023.
"Dulu mainnya merpati, terus beralih ke kicau karena kita bisa pelihara dan juga ikutin lomba," ujar Andi.
BACA JUGA:Wajib Baca! Inilah Persyaratan Penerima PIP Juni 2023, Pastikan Kamu Salah Satunya
Menurut Andi, komunitas Kicau Mania bisa dimanfaatkan untuk keperluan bisnis maupun hobi.
Bukan hanya memperjulbelikan burung saja, namun juga makanan, perlengkapan, hingga sangkar burung.
"Kalau kita pikir dari hal kecil dulu. Seperti batang pohon dijadiin tangkringan burung, itu dapat dijual. Kemudian karpet sangkar, telur semut, sampai jangkrik untuk makanan burung," ungkap Andi.
BACA JUGA:IDUL ADHA, Tentang Ketakwaan Ibrahim dan Keikhlasan Ismail Kepada Allah SWT
Bahkan, tidak tanggung-tanggung, pergerakan uang yang ada di komunitas kicau burung bisa mencapai miliaran.
Sebab, selain harga per ekor burung yang cukup mahal, makanan burung saja harganya bisa mencapai Rp.200.000 hingga Rp.300.000.
Namun Andi menegaskan, seseorang harus benar-benar terjun ke dunia kicau burung jika ingin membangun bisnis di sana.
BACA JUGA:Deretan Mobil Lawas Terpopuler di Indonesia, Berminat Koleksi?
Jadi tidak sembarangan orang bisa langsung sukses dalam bisnis kicau burung.
Dibutuhkan kesabaran, ketelatenan, pengetahuan, serta strategi agar bisa sukses dalam bisnis tersebut.
"Memang harus hobi juga, kalau gak hobi ya gak bisa. Selain itu, harus punya nama dan menguasai dulu. Ada yang bikin sangkar, bikin pakan, obat-obatan, besar lah perputarannya. Tidak bisa langsung," tutup Andi. (*)