BETVNEWS - Mengenal tradisi Ritual Tiwah, upacara mengantarkan arwah, cara Suku Dayak Ngjau menghargai kematian.
BACA JUGA:8 Tradisi Seksual Paling Aneh yang Tak Lazim! Potong Alat Kelamin Pria dan Latihan Seks dari Kecil
Dilansir dari Wikipedia tradisi adalah kebiasaan atau leluri, bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Tradisi juga diartikan sebagai anggapan bahwa cara yang dilakukan adalah paling baik dan paling benar.
BACA JUGA:Mengenal 7 Tradisi Paling Ekstrem di Indonesia, dari Penggal Kepala hingga Potong Telinga!
Di Kalimantan Tengah terdapat tradisi khusus yang dilakukan untuk orang yang sudah lama meninggal dan dimasukkan dalam Runi atau peti mati dikenal dengan Upacara Tiwah atau Ritual Tiwah.
BACA JUGA:Tradisi di Indonesia yang Paling Ekstrem, Potong Jari Hingga Meruncingkan Gigi, Penasaran? Yuk Cek
Ritual Tiwah ini biasa dilakukan oleh suku Dayak Ngaju untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke sebuah rumah yang disebut Sandung bertujuan untuk meluruskan perjalanan arwah atau Liaw menuju Lewu Tatau atau surga.
BACA JUGA:Tradisi di Indonesia yang Paling Ekstrem, Potong Jari Hingga Meruncingkan Gigi, Penasaran? Yuk Cek
Kematian meninggalkan luka dalam di hati, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan, namun benarkah ada kehidupan setelah kematian?
BACA JUGA:Mengenal Tradisi yang Hanya Ditemukan di Indonesia, Nomor 2 dan 3 Unik Tapi Mengerikan, Apa Saja?
Masyarakat Dayak Ngaju menganut kepercayaan lokal yaitu Kaharingan, masyarakat Suku Dayak Ngajau percaya bahwa kematian tahap awal seorang manusia dalam mencapai dunia roh atau dunia yang kekal abadi. Arwah atau Liawa yang belum diantarkan melalui Tiwah tidak bisa pergi ke surga.
BACA JUGA:Keberadaan Suku Dayak, Tradisi serta Kehidupan Sehari-harinya, Ternyata Keturunan Kerajaan
Prosesi Ritual Tiwah memiliki makna yang besar terutama terhadap keluarga yang ditinggalkan dapat tenang. Pelaksanaan Ritual Tiwah memerlukan waktu mulai dari 3 hari, 7 hari bahkan 1 bulan.
Ritual Tiwah diselenggarakan dalam beberapa tahap, diantaranya:
1. Keluarga mendirikan balai nyahu tempat sementara tulang-tulang yang telah dibersihkan, yang pembangunanya harus selesai dalam satu hari, lalu keluarga membuat anjung-anjung.