Bagikan Ketupat Jembut, Namanya Menggelikan Tapi Jadi Tradisi Syawalan Masyarakat di Semarang

Kamis 22-06-2023,09:33 WIB
Editor : Ria Sofyan

Ketupa Jembut sudah ada sejak tahun 1950-an di beberapa kampung di sisi timur Kota Semarang Jawa Tengah.

BACA JUGA:Menarik! Misteri Dibalik Temuan Tembok Raksasa di Laut Papua, Cek 5 Faktanya

Diantaranya Jaten, Genuksari hingga Pedurungan Tengah.

BACA JUGA:Sering Menahan Buang Air Kecil? Ini Bahaya yang Akan Mengintai Kesehatan, Waspada!

Tradisi bagikan ketupat jembut bermula dari keprihatinan warga yang mengalami perang dan ingin mengadakan syawalan setelah Idul Fitri.

BACA JUGA:Sungguh Mulia! Mengenal Para Istri Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Ada yang Dinikahi Masih Gadis

Karena zaman perang sehingga tradisi syawalan digelar dengan bahan makanan sederhana, berupa ketupat dan sayur tauge.

BACA JUGA:Ramalan Zodiak 22 Juni 2023, Leo Selalu Ketiban Rezeki Meski Asmara Kurang Beruntung, Pisces Siap-Siap Dipuji

Setelah itu bahan beras menjadi ketupa dan diisi syur tauge dibagikan kepada anak-anak dan warga sekitar sebagai bentuk silaturahmi dan kebersamaan warga dalam perayaan Idul Fitri.

BACA JUGA:Tradisi Unik Suku Lamaholot NTT, Gading Gajah Dijadikan Mas Kawin Lamar Perempuan

Sehingga tradisi Syawalan ketupat  jembut di Semarang Jawa Tengah ini memilki makna mengajarkan kita agar memilki hati yang bersih, rezeki yang subur, kuat iman menghadapi cobaan serta semangat berjuang dan berani.

Semoga informasi ini bermanfaat.

(*)

 

 

Kategori :