Menyeramkan! Begini Perlakuan dan Bocoran Pertanyaan Malaikat di Alam Kubur

Selasa 27-06-2023,15:08 WIB
Reporter : Tria
Editor : Wizon Paidi

BACA JUGA:Paling Ramah dan Selalu Tersenyum, Malaikat Ridwan Tidak Pernah Merasakan Nikmat Surga, Benarkah?

Abu Hamid dalam kitab Kasyf Ulum A-Akhirah, telah diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu, bahwa ia bertanya, 

"Ya Rasulullah, apa yang pertama-tama dialami mayit apabila dia telah masuk kubur?"

Beliau menjawab, 

"Hai Ibnu Mas'ud, belum ada seorang pun yang bertanya kepadaku mengenai ini, selain kamu. Yang pertama-tama yang memanggil mayit itu adalah malaikat bernana Ruman. Dia memeriksa ke segala penjuru kubur, maka katanya, 

'Hai hamba Allah, tulislah amalmu.'

Mayit itu menjawab, 'Saya tidak punya tinta atau pun kertas.'

BACA JUGA:Dikenal Sebagai Penjaga Pintu Neraka, Bagaimana Sifat Malaikat Malik?

'Tidak mungkin,' kata malaikat Ruman. 'Kain kafanmu itulah kertasmu, tintamu itu air ludahmu, dan penamu adalah jarimu.'"

Lalu malaikat itu memotong kain kafannya, kemudian mayit itu mulai menulis, walaupun di dunia dia tidak bisa menulis.

Saat itulah dia mengingat segala kebaikan dan keburukannya, seperti terjadi satu hari saja. Kemudian malaikat melipat potongan kain tersebut, lalu digantungkan ke leher orang itu.

Rasulullah SAW kemudian mengucapkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 13, yang artinya: 

"Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka."

BACA JUGA:Kisah Malaikat Jibril Menjelma Jadi Sahabat Nabi Saat Bertemu Rasulullah SAW, Begini Sosoknya!

Ketika sudah menyelesaikan tulisan tentang amal ibadahnya, selanjutnya datanglah dua malaikat penguji ke dalam kubur.

Keduanya merupakan Munkar dan Nakir, dua malaikat hitam, memiliki taring yang bisa membelah bumi, rambutnya terurai panjang sampai menyapu tanah, suaranya menggelegar seperti halilintar, matanya seperti kilat menyambar, nafasnya menderu-deru bagai angin kencang. 

Kategori :