Menurut para ahli tafsir, ayat ini menjelaskan hal-hal yang digunakan orang di dunia ini untuk membebaskan tubuh mereka dari sensasi gerah dan panas.
Air, angin, dan naungan berteduh adalah beberapa di antaranya. Ayat itu menjelaskan bahwa tidak satu pun dari barang-barang ini akan berguna bagi mereka yang tinggal di neraka.
BACA JUGA:Dikenal Sebagai Penjaga Pintu Neraka, Bagaimana Sifat Malaikat Malik?
As-Samum, istilah yang lebih dikenal untuk menyebut angin yang sangat panas, juga digunakan untuk menggambarkan angin neraka.
Sedangkan airnya sangat panas, atau al-Hamim.
Kemudian Al-Yahmum, atau asap neraka, adalah naungan bayangannya.
Asap hitam melambangkan naungan asap yang ada di neraka. Bahkan asap yang keluar dari api neraka begitu tebal sehingga terbagi menjadi tiga cabang.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT, yang artinya: "Pergilah menuju naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi dan tidak menahan (panasnya) nyala api neraka. Sesungguhnya ia (neraka) menyemburkan bunga api bagaikan istana (yang besar dan tinggi), seakan-akan iringan unta (hitam) kekuning-kuningan." (QS Al-Mursalat: 30-33).
BACA JUGA:Kisah Malaikat Jibril Menjelma Jadi Sahabat Nabi Saat Bertemu Rasulullah SAW, Begini Sosoknya!
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Malaikat Mikail tak pernah tersenyum.
Hal tersebut diketahui saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang melakukan sebuah perjalanan isra' dan mi'raj.
Atas izin Allah Ta'ala beliau pun menuju langit, sehingga disambutlah kedatanngannya oleh para malaikat.
Namun, didapati ada salah satu malaikat yang hanya bermuka datar dan tak tersenyum sedikit pun saat kehadiran Nabi Muhammad SAW.
Lantas Nabi bertanya kepada Jibril, "Siapa malaikat itu dan kenapa aku tidak pernah melihat ia tersenyum?"
"Ialah Mikail, Ia tidak pernah lagi tersenyum sejak Neraka diciptakan dan diperlihatkan padanya," ungkap Malakat Jibril.
BACA JUGA:Ketahui Ciri-ciri Malaikat yang Menyamar Jadi Manusia, Sangat Beruntung Jika Bertemu!