Ia mengatakan bahwa Imam Malik tidak menyukai pemberian nama Jibril dan Yasin, sedangkan selain itu, dia memperbolehkannya.
Dalam Al jami', dari Ma'mar, Abdur-Razaq berkata, bahwa pernah bertanya kepada Muhammad bin Abu Sulaiman,
"Apa pendapat anda tentang seseorang yang bernama Jibril dan Mikail?:
Dia menjawab, "Tidak apa-apa."
Imam Bukhari dalam Tarikh-nya bahwa Imam Ahmad bin Harits berkata Abu Qatadah asy Syamu, dia berkata, Abdullah bin Jarrah telah menceritakan kepada kami.
Dikatakan bahwa ada seseorang datang kepada Nabi SAW, kemudian bertanya, "Ya Rasulullah! Saya dikaruniai seorang anak nama apakah yang terbaik untuknya?"
Rasulullah menjawab,
"Sesungguhnya nama yang terbaik bagi kamu adalah Harits dan Hammam. Seindah-indah nama adalah Abdullah dan Abdurrahman. Berilah nama dengan nama para nabi dan Jangan memberi nama para malaikat."
BACA JUGA:Dikenal Sebagai Pembawa Rezeki, Ternyata Malaikat Mikail Tidak Pernah Tersenyum Lagi Karena Hal Ini!
Orang itu bertanya lagi, "Bolehkah dengan namamu?"
Beliau menjawab, "Boleh namaku, tetapi jangan dengan kuniyah-ku."
Imam Baihaqi menjelaskan, Imam Bukhari berkata dalam riwayat lain, "Isnadnya perlu ditinjau."
Selain itu, tidak diperbolehkan juga memberi nama seseorang dengan nama-nama Alquran serta surah-surahnya, misalnya 'Thaha, Yasin, Hamim'.
Imam Malik telah menyatakan bahwa memberi nama dengan Yasin seperti disebut Imam Aa-Suhaili hukumnya adalah makruh.
Sementara kepercayaan sebagian orang awam mengenai Yasin dan Thaha merupakan sebagian dari nama-nama Nabi Muhammad SAW adalah tidaklah benar. Hal tersebut tidak disebutkan dalam Hadits Shahih, Hasan, atau Mursal, maupun dalam atsar yang didengar dari salah seorang sahabat.
BACA JUGA:Bikin Malaikat Ridwan Kaget, Begini Kisah Orang Shaleh yang Malah Ingin Masuk Neraka, Kenapa?