Dengan begitu, selain jenis semut ini boleh saja dibunuh, apalagi saat semut menyakiti manusia atau mengganggu aktivitas.
Kalaupun semut yang besar dan panjang yang dilarang untuk dibunuh ini menyakiti manusia, maka larangan membunuhnya hilang. Hewan tersebut boleh dibunuh.
Dibolehkan membunuh semut-semut ini asalkan cara membunuhnya bukan dengan membakarnya, melainkan dengan cara lain seperti memukul atau menginjak-injaknya. Karena membunuh semut dengan cara membakarnya akan menyakiti semut itu.
Maka diperintahkan untuk menggunakan metode yang tepat untuk membunuh hewan. Cara yang baik adalah tidak membunuh dengan sesuatu yang akan semakin menyiksa hewan tersebut.
BACA JUGA:Hati-hati Bisa Bicara! Ini Tugas Dabbah, Hewan Melata Tanda Datangnya Hari Kiamat
Demikian, dari kisah Nabi Sulaiman dan semut, setiap muslim bisa mengambil pelajaran. Walaupun sebagai manusia kita memiliki kemampuan atau kelebihan, namun kita tidak boleh melupakan Allah SWT, kita harus selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah.
Lebih jauh lagi, meskipun Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang perkasa dan berkuasa, namun tidak membuatnya menjadi sosok yang semena-mena terhadap semua makhluk ciptaan Allah SWT.
Demikian kisah semut yang bertemu dengan Nabi Sulaiman. Semoga bermanfaat. (*)
Baca dan Cari Artikel Lainnya di Google News