Uniknya Tradisi Pernikahan Tradisional Jepang, Pengantin Wanita Harus Pakai Tudung 'Tanduk Tersembunyi'

Selasa 11-07-2023,15:00 WIB
Reporter : Tria
Editor : Wizon Paidi

Bedanya, tsunokakushi bisa dikenakan dengan segala jenis pakaian formal.

Tsunokakushi artinya "tanduk tersembunyi", melambangkan tekad mempelai wanita untuk melepaskan keegoisannya serta menjadi istri yang baik dan penurut.

BACA JUGA:Tradisi Pernikahan Aneh 5 Suku di Dunia, Nomor 2 Pengantin Wanita Harus Diludahi

4. Hakoseko

Hakoseko merupakan asesoris berupa wadah untuk menyimpan make up dan diselipkan di dalam kimono. Hakoseko bisa berbentuk tas atau bisa juga kotak, biasanya berisi cermin kecil, sisir, dan lipstik. Kotak atau tas ini akan disembunyikan di sebelah kanan pakaian.

5. Kaiken

Kaiken adalah pisau kecil yang diselipkan ke dalam kimono wanita. Jika wanita tidak setia kepada suami, makan Kaiken menjadi senjata untuk bunuh diri. Oleh sebab itu, Kaiken menjadi tanda bakti istri kepada suaminya.

6. Suehiro

Suehiro atau kipas lipat merupakan pelengkap selanjutnya. Suehiro harus berwarna emas di satu sisi dan perak di sisi lainnya. Kipas lipat ini bisa dibawa atau disembunyikan di samping Kaiken. Kipas merupakan lambang agar kebahagiaan kedua mempelai menyebar seperti halnya kipas.

BACA JUGA:Tradisi Pernikahan Unik Suku Urhobo, Pengantin Wanita Naik Turun Depan Mempelai Pria

Setelah semua persiapan telah selesai, maka p ada hari-H, kedua mempelai dan keluarganya berkumpul di kuil untuk melakukan ritual yang direstui pemimpin agama Shinto. 

Kedua mempelai dan keluarganya akan memasuki kuil, yang nanti akan didampingi seorang pemimpin yang disebut Shinshoku, serta pelayan kuil yang disebut Miko. Sebelumnya, kedua mempelai sudah menjalankan ritual cuci tangan menggunakan air kuil untuk menyucikan jiwa dan raga.

Selanjutnya, akan ada acara dengan pembacaan doa atau disebut   Shinshoku . Doa dibacakan untuk meminta perlindungan dan berkah Tuhan, serta untuk menghindarkan upacara dari gangguan roh jahat dan kejahatan lainnya. Pembacaan doa ini juga dijadikan sebagai laporan kepada Tuhan oleh Shinshoku atas ritual yang telah dilakukan.

Usai prosesi pembacaan doa selesai, kedua mempelai akan disuguhi sake dalam 3 gelas dengan ukuran berbeda, yaitu besar, sedang, dan kecil. San-san kudo, merupakan ritual dimana kedua mempelai meminum sake yang masing-masing melambangkan waktu yang akan dihabiskan oleh kedua mempelai, yakni masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Ritual ini juga melambangkan kesepakatan antara pasangan, sebagai tanda siap untuk berumah tangga.

BACA JUGA:Mengenal Kanamara Matsuri Festival Alat Kelamin, Tradisi Sakral di Jepang

Proses terakhir yakni membaca janji untuk menjadi pasangan yang setia sehidup semati. Selain itu, pasangan akan bertukar cincin, yang sekaligus mempererat ikatan suami-istri di antara mereka yang sudah sah.

Kategori :