* Jaranan Buto dari Banyuwangi
* Jaranan Dor dari Malang dan Jombang
* Jaran Sang Hyang dari Bali
* Jathilan Diponegoro dari Jawa Tengah dan Yogyakarta
* Jathilan Hamengkubuwono dari Jawa Tengah dan Yogyakarta
* Jaran Kencak dari Lumajang
* Jaran Jenggo dari Gresik dan Lamongan
* Ebek dari di Kawasan kebudayan Jawa Ngapak
* Seni Reak dari Sumedang dan Bandung Raya
BACA JUGA:Tradisi Berendam Air Es Ala Warga Jepang, Ritual Sakral Penyucian Diri Awal Tahun
Makna Tari Kuda Lumping
Konon, tari kuda lumping adalah tari kesurupan, tapi ada pula yang menyebutkan bahwa tarian ini menggambarkan kisah seorang pasukan pemuda cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan Bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reog abad ke 11.
BACA JUGA:Tradisi Unik di Afrika, Agar Cantik Para Wanita Tato Gusi Warna Hitam
Tarian kuda lumping diyakini memiliki unsur mistis.
Para penari menampilkan gerakan atau bertingkah aneh sepeti hewan dan diduga kerasukan roh halus.
Sebelum memulai pementasan, pawang kuda lumping akan memanggil roh berkarakter hewan seperti ular, harimau, babi, naga, dan lainnya dengan membakar kemenyan agar makhluk halus merasuki pemain.