Akan ada atraksi menyeramkan dalam pertunjukan seperti memakan pecahan beling, buah-buahan, kelapa muda, kembang, kekebalan tubuh terhadap pecut dan menyemburkan api dari mulut.
Penari kuda lumping patuh kepada perintah pawang, saat diperintahkan untuk diam maka pemain akan terduduk lemas.
BACA JUGA:Mustajab! Inilah Doa Agar Lulus Tes, Amalkan Ketika Ikut CPNS 2023
Tidak jarang penonton yang menyaksikan penampilan jaran kepang pun ikut kerasukan. Sulit untuk menjelaskan hal supranatural seperti kerasukan hewan secara ilmiah.
Gerakan seperti hewan yang dibawa oleh penari kuda lumping juga memiliki makna dan tujuan semangat
Gerakan-gerakan tari mencerminkan semangat heroisme pasukan berkuda atau kavaleri.
Terlihat dari gerakan kuda lumping yang agresif, ritmis dan dinamis, mengibaskan anyaman bambu seperti seekor kuda di tengah peperangan.
Melambangkan kekuatan, kegagahan dan kegigihan, selain itu kuda lumping juga ditujukan sebagai sarana hiburan rakyat.
BACA JUGA:Punya Segudang Manfaat Kesehatan, Begini Cara Mudah Membuat Infused Water di Rumah, Tertarik Coba?
Asal Usul Kuda Lumping
Tidak diketahui pasti dari mana asal usul Kuda Lumping. Ada 3 versi berbeda. Pada versi pertama disebutkan Kuda Lumping berasal dari dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi Belanda.
Versi kedua menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah l dibantu Sunan Kalijaga melawan Belanda.
Selanjutnya versi ketiga menyebutkan tari Kuda Lumping mengisahkan latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengkubuwono I, Raja Mataram, menghadapi pasukan Belanda.
(*)