BETVNEWS - Sulitnya mencari lapangan pekerjaan saat ini memaksa kita untuk dapat bertahan dalam derasnya arus modernisasi. Oleh sebab itu masyarakat dituntut dapat membuka lapangan kerja baru tanpa harus bergantung pada lapangan kerja yang sudah ada. Di Bengkulu saat ini sudah banyak berkembang usaha-Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikembangkan oleh anak-anak muda produktif dan memiliki ide-ide kreatif. Sebut saja usaha jajanan, kuliner, kafe, tempat hiburan keluarga hingga usaha jasa.
Namun, dibalik itu semua terkadang para pengusaha muda memiliki berbagai kendala dan pada akhirnya membuat usaha yang dibangun semakin merugi dan pailit. Tak sedikit usaha yang hanya bertahan kurang dari tiga tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mendirikan sebuah usaha tidak hanya bermodal “nekat” saja. Namun juga membutuhkan perencanaan yang jelas dan siap menghadapi berbagai ancaman yang berpotensi membuat sebuah usaha menjadi merugi.
Menurut kepala cabang Bank Syariah Mandiri, Bambang Prasetya ada tujuh penyebab yang paling sering menyebabkan gagalnya sebuah usaha.
- Tidak memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha
Kebanyakan pengusaha muda tidak sadar dengan hal ini. Sistem keuangan yang buruk tentu akan membuat pengelolaan perusahaan menjadi kacau. Apalagi gaya hidup yang sering tidak sesuai dengan penghasilan yang didapatkan. Tentu sebuah usaha tidak akan bertahan lama.
- Pembukuan keuangan yang tidak baik
Usaha dengan pembukuan keuangan yang teratur dan sehat pasti akan lebih mudah untuk menghitung potensi laba-rugi. Namun ada beberapa pengusaha pemula yang menganggap hal ini buka suatu hal yang krusial. Sehingga pada saat sebuah usaha harus bangkit dan berakselerasi, pemilik usaha tidak memiliki data pasti apa saja aset yang dimiliki dan berapa banyak laba-rugi perusahaan tersebut
- Biaya hidup yang berlebihan
Seorang pengusaha pemula dan memiliki semangat tinggi sering kali “lupa daratan”. Saat usahanya mulai menghasilkan, memiliki untuk yang berlipat ganda pada bulan-bulan pertama biasanya akan mengubah gaya hidup pemilik usaha. Mulai muncul keinginan untuk memiliki mobil baru, rumah, perhiasan dan lain-lain yang akan membuat penghasilan tidak berimbang dengan pemasukan. Jika diteruskan, gaya hidup yang berlebihan akan menghancurkan sebuah usaha.
- Masalah rumah tangga
Tidak sedikit dari nasabah bank yang menunggak cicilan pinjaman memiliki masalah keluarga. Saat diwawancarai, kepala cabang Bank Syariah Mandiri mengungkapkan sering ditemukan nasabah yang usahanya gagal dan tak lagi dapat membayar cicilan hutang bank akibat perilaku yang kurang baik. Termasuk bertengkar dengan istri hingga ingin menikah lagi.
- Banyak memberikan hutang kepada pelanggan
Saat baru mendirikan sebuah usaha, usahakan keuangan yang ada harus terus bergulir. Sehingga perputaran uang berjalan lancar dan tidak menghambat usaha itu sendiri. Dengan banyaknya pelanggan yang berhutang membuat perputaran uang terhambat.
- Terlalu banyak mengambil barang
Stok barang memang penting, namun terlalu banyak menimbun stok barang tanpa market yang jelas akan membuat modal mengendap dan menghambat perputaran uang.
- Mengambil stok barang dengan berhutang
Seperti yang dibahas di point 6, menumpuknya stok tanpa market yang jelas akan membuat barang menumpuk dan perputaran uang menjadi terhambat. Ditambah lagi menumpuk stok dengan berhutang akan membuat usaha semakin terjepit.
Saat ini Bank Syariah Mandiri (BSM) cabang Bengkulu setiap bulannya mengeluarkan dana sedikitnya satu miliar untuk melayani pinjaman UMKM. Dengan syarat yang mudah dan proses yang cepat, pinjaman modal di BSM bisa dilakukan dengan besaran 10 hingga 200 juta rupiah.
(Artikel : Def/ Dion)