BETVNEWS - Licin dan berlumpur, seperti itulah gambaran jalan menuju Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara. Belum lagi ketika harus melewati sungai yang lebarnya mencapai 32 meter lebih, masyarakat Desa Simpang harus ekstra hati-hati jika tidak ingin terjatuh saat melewati bebatuan yang licin.
Kepala Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara Aldi Jaya kepada BETV menjelaskan, hampir setiap tahun pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Seluma untuk membangun akses jalan menuju desa, namun hingga saat ini belum terealisasi.
"Ini sudah kita usulkan, sudah kirim proposal, tapi tidak ada realisasinya," jelas Aldi Jaya
Ia menambahkan jalan ini akan lebih sulit dilewati ketika pada musim hujan, karena selain licin dan berlumpur, terkadang sungai juga meluap sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan.
"Kalau musim hujan, kita memang tidak bisa lewat, selain licin kadang kan sungai ini meluap jadi tidak bisa dilewati," lanjutnya
Dengan demikian jika masyarakat Desa Simpang ingin keluar dari desa, mereka harus memutar melewati Desa Selingsingan dengan jarak tempuh tiga kali lipat lebih jauh dari jalan tersebut.
"Paling kita mutar lewat desa Selingsingan, tapi jauh jalannya juga sama, tapi tidak menyeberangi sungai," ungkap Kades Simpang
Akan tetapi menurut pengakuan Kades Simpang, desa mereka sudah tidak terdaftar lagi sebagai desa tertinggal, sehingga mereka mempertanyakan hal tersebut, jika dilihat dari akses jalan untuk menuju desa yang sangat tidak layak.
"Kita sudah dikategorikan bukan desa tertinggal, namun lihat sendiri kondisi jalan kita bagaimana," lanjutnya.
(Wizon Paidi)