"Gerakan perjuangan kita hari ini, bukan hanya untuk Indonesia. Tapi juga untuk internasional," ungkap Buya.
Dalam meneguhkan perjuangan, Buya mengatakan, semua harus berpegang kepada visi besar dalam mewujudkan peradaban Indonesia emas, terciptanya perdamaian dunia.
"Mari kita berjuang habis-habisan mewujudkan perdaban Indonesia Emas dan terciptanya perdamaian dunia," terangnya.
Tidak hanya itu, Buya juga memandatkan Ketua Umum DPP PPITTNI Dempo Xler untuk menata pengajian dan mengibarkan panji Thoriqoh Naqsyabandiyah di bumi pertiwi dan seluruh dunia. Tentu untuk mewujudkan arah perjuangan menjemput peradaban Indonesia emas, terciptanya perdamaian dunia.
"Kibarkan panji Thoriqoh Naqsyabandiyah di bumi pertiwi dan seluruh dunia," ungkap Buya.
BACA JUGA:Diskusi Publik HMI Tentang Pemuda dalam Mengawal Isu HAM, Undang Dempo Xler Sebagai Narasumber
Senada, salah satu guru Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia dari Kota Bogor Riko mengatakan, dirinya bersama pengamal Ilmu Tasawuf tentu menyambut gembira atas digelarnya Muktamar ke-II tersebut.
"Ini menjadi gong perjuangan untuk mewujudkan peradaban Indonesia Emas 2030 dan terwujudnya peradamaian dunia," terang Riko.
Hasil Muktamar ke-II itu, menurut Riko akan dirinya sampaikan kepada pengamal Ilmu Tasawuf di Bogor dan pulau jawa. Visi besar itu, menjadi tongkat perjuangan para pengamal Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia.
BACA JUGA:Dempo Xler: Bonus Demografi Modal Raih Indonesia Emas Lebih Cepat 2030
"Kita akan berjuang habis-habisan untuk mewujudkan visi besar untuk dunia tersebut," ujarnya.
Disisi lain, Ketua Sidang II Yumartin mengatakan, Muktamar ke-II PPITTNI itu, mengesahkan AD-ART yang baru dan mengukuhkan Ketua, Sekretaris dan Bendahara yang baru DPP PPITTNI.
BACA JUGA:Dempo Xler Tanggapi Capaian Realisasi 18 Program Prioritas Pemprov Bengkulu
"Muktamar in menetapkan arah perjuangan. Sesuai dengan penyampaian Ketua Umum Dempo Xler, kita harus berjuang habis-habisan. Berkorban jiwa raga, waktu, pikiran, harta, benda, untuk menjemput peradaban Indonesia emas dan terwujudnya perdamaian dunia," tandas Yumartin.
Kamis, 28 September 2023
(*)