"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
4. Mukhalafatu lilhawaditsi
Sifat wajib lainnya yakni mukholafatul lilhawaditsi, asal katanya dari bahasa Arab yang memiliki makna berbeda dengan sesuatu yang baru atau makhluk lainnya.
Sifat mukholafatul lilhawaditsi bermakna bahwa Allah Ta'ala berbeda dengan makhluk-makhluk ciptaannya.
Allah Ta'ala adalah Yang Maha Sempurna dan tak akan ada satu makhluk pun yang bisa menyerupainya atau menyamainya. Berbeda dengan manusia, yang tentu tidak asing bila setiap manusia memiliki kembaran di dunia ini.
BACA JUGA:Masya Allah, 7 Golongan Ini Akan Mendapat Naungan di Hari Kiamat, Siapa Saja Mereka?
Hanya saja hal itu sangat jelas perbedaanya dengan Allah Ta'ala yang menjadi satu-satunya dan tidak pula ada yang dapat setara keagungannya.
Sifat mukholafatu lilhawaditsi Allah Ta'ala tertulis dalam Al-Quran surah Al-Ikhlas ayat 4 yang artinya:
"Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."
Kemudian, dijelaskan juga dalam Al-Qur'an surah Asy-Syura ayat 11, yang artinya:
"(Dia) pencipta langit dan bumi. Doa menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat."
BACA JUGA:Masya Allah, Surga Firdaus Diabadikan dalam Al Quran, Ini Kenikmatan bagi Penghuninya! Apa Saja?
5. Qiyamuhu binafsihi
Allah Ta'ala juga memiliki sifat wajib lainnya, yakni qiyamuhu binafsihi yang memiliki arti bahwa Allah Ta'ala berdiri sendiri dan tidak membutuhkan bantuan dari siapun.
Dalam hal apapun, atas kehendaknya Allah Ta'ala tidak akan pernah bergantung kepada siapa saja, sebagaimana Dia memiliki kebesaran atas segala ciptaannya.
Berbeda dengan makhluk lain, Allah Ta'ala tidak juga beranak pinak dan tidak punya sekutu. Allah Ta'ala merupakan keagungan yang sebesar-besarnya di alam semesta ini.