BENGKULU, BETVNEWS - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Seluma daerah pemilihan (dapil) 1, berakhir damai antara kedua belah pihak.
Kendati begitu, saat ini masih trauma dan diungsikan sementara ke kediaman kerabatnya di Kecamatan Talo.
BACA JUGA:Tertangkap Tangan Maling Sawit, Motor Pria di Kabupaten Seluma Dibakar Warga
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Seluma, Mesnirnawati.
Selain itu, ia juga mengkonfirmasi bahwa dugaan pelecehan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oknum caleg PPP A-Y adalah benar.
Menurutnya, kejadian tersebut seperti ada yang ditutupi. Pasalnya jika hanya kesalahpahaman, tidak mungkin korban merasa tertekan.
Bahkan atas kejadian yang dialaminya, korban pun saat ini masih trauma dan diungsikan sementara.
BACA JUGA:Bawaslu Proses Laporan Netralitas Kepala Daerah di Bengkulu
"Yang jelas kejadian ini seperti ada yang ditutupi, tentunya kita akan kawal terus dugaan pelecehan ini. Kita masih menunggu psikologis korban membaik, karena saat ini korban belum bisa dimintai penjelasan," ungkapnya.
BACA JUGA:Alternatif Jalan Liku 9, Tantawi Dali Dorong Percepatan Pembangunan Tol Bengkulu-Lubuklinggau
Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), juga sudah mendatangi keluarga korban pelecehan seksual yang dilakukan oknum caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
BACA JUGA:Terima Kucuran Dana Rp15 Miliar dari Pusat, PDAM Seluma Bakal Bangun SPAM Regional
Kepala Dinas P3AKB Suardi melalui Kepala Bidang Perlindungan Anak Lesmi mengatakan, pihaknya telah mengetahui adanya dugaan pelecehan terhadap anak di bawah umur beberapa hari yang lalu. Sehingga pihaknya mendatangi kediaman korban untuk menanyakan kejadian sebenarnya.
BACA JUGA:Siap Disidangkan, 12 Tersangka Kasus Korupsi Dana BTT Seluma Dilimpahkan ke Kejati Bengkulu
"Ya, kami sudah tahu informasinya, makanya kami datangi ke keluarga korban. Tujuan kami untuk mengetahui kejadian sebenarnya dan melihat kondisi korban," kata Lesmi.