Al-Bukhari menyatakan bahwa perawi hadits tersebut adalah munkarul hadits atau perawi hadits yang tidak bisa diterima haditsnya. Bahkan, tidak ada keterangan bahwa telinga berdenging adalah panggilan dari Rasulullah, hadits itu hanya berisikan anjuran untuk membaca shalawat saat telinga berdenging.
"Jika telinga salah seorang di antara kalian berdenging, maka hendaknya ia mengingatku (Rasulullah SAW), membaca sholawat kepadaku, dan mengucapkan: "Dzakarallahu man dzakaroni bikhairin (Semoga Allah SWT mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan)."
(HR. al-Hakim, Ibn as-Sinni, at-Thabrani)
Sejumlah ulama beragumen tentang hadits tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan. Hadits tersebut diriwayatkan oleh sejumlah perawi termasuk al-Azizi dalam shiroh al-munir.
Melalui jalur Muhammad bin Ubaidillah dari Ma'mar, dari bapaknya. Disebutkan Imam Bukhari: "Ma'mar dan bapaknya, keduanya adalah munkarul hadits," (al-Lali' al-Masnu'ah, 2/242)
Menurut ad-Daruquthni menagatakan: Muhammad bin Ubaidillah 'Matruk' (perawi yang tidak diindahkan haditsnya). Selanjutnya dikomentari al-Uqaili: "Hadits yang tidak ada asalnya (tidak ada di kitab hadits). Sementara Muhammad bin Ubaidillah dinyatakan oleh Bukhari sebagai munkarul hadits."
(ad-Dhu'afa' 390, dinukil dari Silsilah al-Ahadits adh-Dhaifah, 6/138)
Sehingga menurut mereka hadits tersebut tak dapat dipertanggung jawabkan dan tidak perlu diperhatikan. Bahkan dijadikan acuan sumber rujukan, beberapa orang beranggapan bahwa klaim tersebut dapat menyesatkan orang lain.
Meskipun begitu, kita sebagai umat Islam perlu untuk tetap bersholawat kepadanya (Rasulullah SAW), baik dalam kondisi apapun tidak hanya pada saat telinga berdenging saja.
Masih adanya perdebatan tentang dalil yang menyatakan, klaim bahwa telinga berdenging adalah tanda Rasulullah sedang memanggil.
Benar atau tidaknya hadits di atas, diharapkan kita sebagai umat Islam, bisa mengambil hikmah dan tetap berhusnudzan. Ya, tentunya penting bagi kita melakukan penelitian serta mencari tahu sumber rujukan yang jelas.
Bertemu Rasulullah SAW melalui mimpi
Siapa yang tidak ingin dipanggil Rasulullah SAW? Tentu setiap umat Islam akan bahagia bila dipanggil dengan beliau, bahkan sampai menangis.
Namun, tahukah ini bukan tentang panggilan. Namun, kamu dapat bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Ini menjadi keinginan terdalam kaum Muslim, yaitu bertemu baginda Rasulullah.