Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW Ini Penuh Inspirasi, Hingga Akhir Tetap Beriman Kepada Allah SWT

Sabtu 10-02-2024,08:00 WIB
Reporter : Annisa
Editor : Wizon Paidi

BETVNEWS - Terdapat kisah inspirasi dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang sampai akhir hidupnya tetap beriman kepada Allah SWT. Cerita ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi kehidupan, sehingga perlu untuk menjadi renungan.

Kisah perjuangan sahabat dalam kesendirian hingga akhirnya kelak dibangkitkan juga dalam kesendirian.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Thalhah Ternyata Masuk Surga Karena Hal Ini, Masya Allah

Sebagaimana manusia, kadang saat sendiri tidak sedikit dari kita karap kali tenggelam dan tanpa sadar melakukan dosa, baik hal kecil maupun besar.

Setiap orang akan memiliki alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Namun, berbeda dengan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW ini.

BACA JUGA:Mengenal Keistimewaan Baqi Al Gharqad di Madinah, Tempat Makam Keluarga dan Para Sahabat Nabi

Hingga, Rasulullah telah mengabarkannya langsung tentang apa yang terjadi pada sahabat tersebut. Hanya saja, beliau tidak sekalipun merasa kecewa dengan kabar yang datang kepadanya.

Bahkan, ia tetap beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Lantas, adanya kabar tersebut ia jadikan motivasi dalam hidupnya, tetap berpegang pada keyakinan dan prinsipnya.

BACA JUGA:Bikin Haru, Ini Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Dujanah Hidup dengan Sederhana dan Jujur

Siapakah sahabat Nabi tersebut? Ia adalah Abu Dzar al-Ghifari, dengan nama aslinya Jundub bin Junadah bin Sakan.

Sebelum ia memeluk Islam, beliau adalah seorang perampok. Hal tersebut karena ia lahir dan tumbuh dalam menjalani kehidupannya dengan merampok.

Saat perang Tabuk tahun 9 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat tengah melakukan perjalanan. Tujuan perjalanan tersebut adalah untuk menghadang pasukan dari Romawi yang sudah berkumpul di tempat tertentu.

BACA JUGA:Namanya Qais bin Shirmah, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Pingsan saat Puasa, Cek Kisahnya di Sini

Kala itu medannya terasa sulit dan matahari begitu terik, sehingga beberapa Muslim pergi belakangan dan akhirnya mereka terpisah-pihah. Termasuk Abu Dzar, ia terpisah dengan pasukkannya sebab keledai yang ia tunggangi begitu lambat.

Terlihat bahwa keledai kelelahan dalam perjalanan panjang itu, terlebih terik matahari membuatnya lapar dan juga haus.

Kategori :