BENGKULU, BETVNEWS - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memaparkan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) tahun anggaran 2023 dalam rapat paripurna di hadapan anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa 5 Maret 2024.
Dalam laporan tersebut, Gubernur Rohidin Mersyah menjelaskan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan yang telah dicapai oleh Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Januari-Februari, 26 Kasus DBD Ditemukan di Kabupaten Bengkulu Utara
Salah satu indikator kemajuan suatu wilayah adalah kualitas pembangunan manusia, yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"IPM Provinsi Bengkulu tahun 2023 mencapai 74,30, meningkat sebesar 2,14 poin dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat Bengkulu," kata Rohidin.
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Percepat Pembahasan Raperda Penyandang Disabilitas
Selain itu, sektor pertanian dan hutan juga mengalami perkembangan yang signifikan. Produksi pertanian dan hutan meningkat sebesar 28,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ini menunjukkan adanya peningkatan produktivitas sektor tersebut, yang berdampak positif pada perekonomian daerah.
BACA JUGA:PAN Evaluasi Kinerja Pj Walikota, Ketua Fraksi Gerindra Kota Bengkulu Turut Angkat Bicara
"Tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Bengkulu juga mengalami penurunan, pada tahun 2023, tingkat pengangguran terbuka mencapai 3,42 persen turun sebesar 0,75 poin dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat Bengkulu," terangnya.
BACA JUGA:Kasus Tukar Guling Aset Pemkab Seluma Naik Penyidikan, Kejari Geledah 3 Kantor OPD
Selain itu, program penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bengkulu juga berhasil.
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan dari 74.840.000 jiwa pada tahun 2021 menjadi 73.000 jiwa pada tahun 2022.
BACA JUGA:Kalahkan Suara Elisa di Seluma, Ini Komitmen Destita Khairilsani 'Kerudung Putih' Untuk Masyarakat
Pada periode target 2023, angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu turun menjadi 14,04 perse atau mengalami penurunan sebesar 0,58 perse dibandingkan tahun sebelumnya.