Kemudian Nabi Muhammad SAW duduk di samping Aisyah dan berkata, "Amma ba'du, hai Aisyah! Sungguh, telah sampai kepadaku isu demikian dan demikian mengenai dirimu. Jika engkau memang bersih dari tuduhan tersebut, pastilah Allah SWT akan membebaskanmu. Dan jika engkau melakukan dosa, maka memohonlah ampun kepada Allah SWT dan bertaubatlah kepada-Nya, karena sesungguhnya seorang hamba yang mau mengakui dosanya dan bertaubat, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menerima taubat-Nya."
BACA JUGA:Kisah Abu Lubabah Sahabat Nabi Muhammad SAW, Ini Awal Mula Berkhianat hingga Bertobat
Aisyah menjawab, "Aku adalah seorang perempuan yang masih belia. Demi Allah, aku tahu bahwa kalian telah mendengar berita ini sehingga kalian simpan di dalam hati dan kalian membenarkannya.
Makanya, jika kukatakan kepada kalian bahwa aku bersih dari tuduhan tersebut Allah Maha Mengetahui bahwa aku bersih dari tuduhan tersebut, maka kalian tidak mempercayaiku.
Dan jika aku mengakui sesuatu yang Allah mengetahui bahwa aku terbebas darinya, malah kalian sungguh-sungguh mempercayaiku. Demi Allah, aku tidak menjumpai pada diriku dan diri kalian suatu perumpamaan selain sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Yusuf 'Alaihissalam, 'Maka hanya sabar yang baik itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.' (QS. Yusuf: 18)."
BACA JUGA:Namanya Qais bin Shirmah, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Pingsan saat Puasa, Cek Kisahnya di Sini
Namun, pada akhirnya badai tersebut akhirnya berlalu, sebab kala itu turun wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yang menyatakan bahwa Aisyah terbebas dari tuduhan tersebut.
Aisyah akhirnya tersenyum bahagia saat tahu bahwa berita itu adalah fitnah dan suatu kebohongan.
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu.
Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar (pula)." (QS. An-Nur: 11).
Inilah cuplikan kisah Siti Aisyah istri Nabi Muhammad SAW saat mendapat fitnah. Semoga kita terhindar dari fitnah dunia. Wallahu 'alam.(*)