BENGKULU, BTVNEWS - Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs. H. Armed Wijaya, M.H. melaksanakan kunjungan kerja di wilayah hukum Polres Bengkulu Utara. Pada Kamis 4 April 2024.
Turut hadir mendampingi Kapolda Bengkulu, Dir Intel Polda Bengkulu, Kasat Brimob, Kabid Humas, Kabid TIK dan Kabid Propam Polda Bengkulu. Dari unsur forkopimda hadir Bupati Bengkulu Utara,Ketua DPRD, Kajari, Dandim, Forum Kepala Desa serta tokoh agama dan tokoh masyarakat Bengkulu Utara.
BACA JUGA:IKA PMPB-Y Berbagi Senyum dan Berkah Ramadan, Bagikan Ratusan Paket Sembako
Tidak hanya melakukan pengecekan situasi kamtibmas terkini jelang lebaran, Kapolda Bengkulu juga memberikan 100 paket bantuan sosial berupa sembako kepada masyarakat kabupaten Bengkulu Utara bertempat di halaman Mapolres Bengkulu Utara.
Dalam sambutannya, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs Armed Wijaya, M.H. menyampaikan hal yang melatarbelakangi kegiatan bantuan sosial tersebut.
BACA JUGA:Bulan Bakti Ramadhan, Kapolda Bengkulu Bagikan 100 Paket Sembako kepada Warga Kaur
Dirinya prihatin melihat masih banyak masyarakat di Provinsi Bengkulu yang membutuhkan uluran tangan karena kenaikan bahan pokok (bapok).
Dengan bantuan sosial ini, ia berharap sedikit banyaknya bisa membantu meringankan beban masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan dasar di bulan ramadhan hingga menjelang hari lebaran yang hanya tinggal menghitung hari.
"Kami hadir disini dalam rangka tatap muka bersilaturahmi kepada warga Bengkulu Utara dan memberikan bantuan paket sembako. Semoga bantuan ini bermanfaat dan menjadikan kebahagiaan bagi masyrakat menyambut hari lebaran," kata Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs. H. Armed Wijaya, M.H.
Dalam kesempatan itu pula Kapolda Bengkulu menyempatkan diri berdialog dengan masyarakat guna memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran.
BACA JUGA:Bulan Bakti Ramadan, Kapolda Bengkulu Bagikan Sembako di Sukaraja
Kapolda berdialog dengan Pak Makmun yang sudah berumur 92 tahun. Pak Makmun secara langsung mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan Kapolda Bengkulu yang sangat bermanfaat baginya dan keluarga mengingat Ia tidak bisa lagi aktif mencari rezeki karena sudah berumur.
Lalu, ada Bu Yantinah yang lahir tahun 1944 juga menceritakan suka dukanya selama ini yang hidup bergantung pada bantuan dari pemerintah dan masyarakat. Dengan suara terbata-bata ia menyampaikan keluh kesahnya terkait tingginya harga sembako.